Page 270 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 270

b. Efisiensi dan efektivitas
              salah satu tingkat keberhasilan penyelenggara pemilu dalam mengelola
              keuangannya  ialah  dapat  menyalurkan  anggaran  secara  efisien  tetapi
              efektif  atau  tepat  sasaran.  Pendekatan  berbasis  hasil  dapat  dijadikan
              salah satu metode yang dapat dilakukan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
              Kabupaten/Kota dalam memonitoring pengelolaan anggarannya.


           c.  Integritas
              integritas dalam manajemen keuangan, tidak hanya dilihat dari perilaku
              dalam menjalankan transaksi keuangan, tetapi juga isu-isu lain, seperti
              penghargaan  terhadap  properti  intelektual  (Wall,  et.  al.  2016).
              Membangun sistem kode etik yang terlembaga di internal pegawai KPU,
              KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dapat meningkatkan integritas
              pengelolaan keuangan.


        D. Evaluasi Kinerja Lembaga Penyelenggara Pemilu


           Evaluasi  menjadi  salah  satu  tahapan  krusial  yang  wajib  dilakukan  oleh
           penyelenggara  pemilu  dalam  rangka  kembali  meningkatkan  kinerja  yang
           akan  dilakukan  pada  tahun  berikut-berikutnya.  Evaluasi  lembaga
           penyelenggara  pemilu  dapat  dipilah  kedalam  tiga  fase,  yakni  sebelum
           tahapan  pemilu,  pada  saat  tahapan  pemilu,  dan  pasca  tahapan  pemilu
           sebagaimana  telah  dijelaskan  dalam  Bab  5.  Meskipun  dalam  konteks
           Indonesia  terdapat  mekanisme  pertanggung  jawaban  yang  diatur  dalam
           undang-undang lembaga negara dan juga keuangan negara, khusus untuk
           penyelenggara pemilu, International IDEA (2016) menyarankan beberapa
           tahapan  dan  bentuk  evaluasi  yang  dapat  dilakukan  oleh  penyelenggara
           pemilu yang diantaranya adalah sebagai berikut:

           a. Kontrol  kualitas  internal  yang  dilakukan  oleh  lembaga  penyelenggara
              pemilu itu sendiri dalam rangka memastikan standar kerja dan pelayanan
              yang dilakukan sudah memenuhi kriteria efektivitas dan efisiensi;
           b. Audit  lembaga  penyelenggara  pemilu  yang  dilakukan  secara  reguler
              dalam rangka memastikan akuntabilitas. Terdapat dua kategorisasi audit
              diantaranya:







    254     BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275