Page 261 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 261

diantaranya:  Chile  ($1.2),  Costa  Rica  ($1.8),  dan  Brazil  ($2.3)  in  Latin
                 America; Benin ($1.6), Botswana ($2.7), Ghana ($0.7), dan Senegal ($1.2)
                 Africa; India ($1) dan Pakistan ($0.5) Asia; dan Australia ($3.2). Selain itu,
                 dibanyak  negara  dengan  mulitpartai  yang  sederhana  besaran  anggaran
                 pemilu  per-pemilih  cenderung  lebih  besar  seperti  di:  Mexico  ($5.9),  El
                 Salvador ($4.1) dan Paraguay ($3.7) Latin America; Lesotho ($6.9), Liberia
                                                                                    7
                 ($6.1) dan Uganda ($3.7) Africa; dan Russia ($7.5) di Eastern Europe.

                 1. Mekanisme Pendanaan Pemilu


                 Pendanaan Pemilu adalah bagian dari perencanaan anggaran KPU. Sebagai
                 lembaga  negara  non  struktural,  mekanisme  perencanaan  anggaran  KPU
                 serupa  dengan  lembaga  negara  lainnya  yang  secara  legal  formal  diatur
                 dalam  Undang-Undang  No.  17  Tahun  2003  tentang  Keuangan  Negara,
                 Undang-undang APBN yang berlaku tiap tahun, dan Peraturan Pemerintah
                 No.  90  Tahun  2010  tentang  Penyusunan  Rencana  Kerja  dan  Anggaran
                 Kementerian  Negara/Lembaga,  yang  diatur  lebih  lanjut  dalam  sejumlah
                 Peraturan Menteri  Keuangan.  Artinya,  dalam perencanan  anggaran,  KPU
                 mengikuti  siklus  penyusunan  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara
                 (APBN)  sebagaimana  dijelaskan  dalam  Gambar  6.6.  Setelah  menerima
                 usulan  anggaran  dari  KPU  Provinsi  dan  KPU  Kabupaten/Kota,  KPU
                 mengajukan  rencana  anggaran  pemilu  kepada  pemerintah  melalui
                 kementerian  terkait  untuk  kemudian  dibahas  bersama  dengan  DPR  dan
                 kemudian disahkan dalam bentuk APBN. Setelah APBN diundangkan oleh
                 pemerintah,  kementerian  dan  lembaga  kemudian  melaksanankan  APBN
                 dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Sementara itu, pelaporan dan
                 pertanggungjawabannya mengikuti ketentuan yang berlaku yang mengatur
                 pelaporan  dan  pertanggungjawaban  keuangan  negara  yang  kemudian
                 diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).










              7  http://aceproject.org/ace-en/focus/core/crb/crb01 (diakses pada tanggal 30 Agustus 2019).
                                                BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU     245
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266