Page 180 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 180

Sebagai contoh tinjau suatu bintang dengan massa sekitar massa matahari
                              M    . 2  10 30   kg . Mengingat massa nukleon  66,1  . 10  27  kg, maka terdapat sekitar
                                                                                                   6
                              N     . 2 , 1  10 57   butir . Berdasarkan persamaan 11.8 kita dapatkan  R    . 9  10 meter.

                                     Jika  massa  sisa  bintang  lebih  besar  daripada  batas  nilai  tertentu,  maka
                             energi  elektron  tidak  akan  sanggup  melawan  pengerutan  gravitasinya  lagi
                             sehingga  bintang  tidak  akan  stabil.  Batas  massa  ini  ditemukan  oleh
                             Subrahmanyan Chandrasekhar, yaitu:


                                     M  C    , 5  756 e  2 M .                                    (11.9)
                                                       

                                     Dengan μ e adalah berat molekul rata-rata per elektron. Untuk campuran
                             gas unsur berat yang terionisasi sempurna harga μ e  = 2, sehingga kita dapatkan
                             massa maksimum katai putih:

                                     M  C    , 1 44M .                                             (11.10)
                                                 

                                     Makin besar massa bintang awal, makin kecil radiusnya setelah menjadi
                             katai putih, sehingga makin kompak. Apabila massa bintang lebih besar dari 1,44
                             kali  massa  Matahari  maka  keruntuhan  gravitasi  menjadi  semakin  besar  dan
                             energi  degenerasi  tak  mampu  lagi  menahan  keruntuhan  bintang,  maka  ukuran
                             bintang  menjadi  semakin  kecil  lagi.  Akibat  terus  menerus  memancarkan
                             energinya,  katai  putih  akan  berubah  menjadi  katai  merah,  dan  akhirnya  akan
                             berhenti bersinar menjadi katai hitam.




                          4)  Bintang neutron dan Pulsar

                                     Lubang  hitam  dan  bintang  neutron  sering  disebut  bintang  kompak
                             (compact)  karena  kepadatannya  yang  luar  biasa  akibat  keruntuhannya.  Pusat
                             bintang yang runtuh mengalami pemampatan sehingga elektron di pusat bintang
                                                                                                        0
                             akan  terimpitkan  hingga  makin  dekat  ke  inti.  Akhirnya  banyak  elektron  ( e )
                                                                                                        1 
                             yang  menembus  inti  dan  menyatu  dengan  proton  (   1 1  p )  membentuk  neutron
                               1
                             ( n). Dengan begitu terbentuklah gas yang kaya akan neutron yang hanya ada
                               0
                             sedikit campuran proton, elektron dan inti berat. Pada keadaan sangat mampat
                             ini  neutron  terdegenerasi  yang  memberikan  tekanan  balik  untuk  melawan
                             pengerutan.  Tekanan  ini  akan  setimbang  (mantap)  jika  jari-jarinya  sekitar  10
                             kilometer saja, namun massanya menyerupai massa Matahari. Kerapatan bintang
                             neutron  setara  dengan  kerapatan  inti  atom,  sehingga  bintang  neutron  dapat
                             dipandang  sebagai  nukleon  raksasa  yang  terdiri  atas  neutron.  Oleh  sebab  itu,
                             bintang ini disebut bintang neutron.




                                                                       Astronomi dan Astrofisika  179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185