Page 178 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 178

sana  sehingga  terjadi  akselerasi  pembakaran  helium  dan  menghasilkan  energi
                             yang  sangat  besar  dalam  waktu  singkat.  Gejala  seperti  ini  dinamakan  helium
                             flash.
                                     Akibat  pelepasan  energi  ini  pusat  bintang  mengerut  dan  suhu
                             permukaannya meningkat.  Inti besi  yang paling  berat  dan  stabil  berkumpul  di
                             pusat  dan  bintang  masih  melakukan  pembakaran  oksigen  dan  karbon  di
                             pusatnya,  dikelilingi  lapisan  dimana  pembakaran  helium  masih  terjadi,  dan  di
                             lapisan lebih luar masih terjadi pembakaran hidrogen. Kini bintang telah mantap
                             menjadi raksasa merah.



                          3)  Katai putih (White dwarf)

                                     Cepat  atau  lambat  bintang  akan  kehabisan  energi  nuklirnya,  kemudian
                             bintang  mengerut  dan  melepaskan  energi  potensialnya.  Akhirnya  bintang
                             mengerut sampai mencapai kerapatan yang luar biasa dan menjadi bintang yang
                                                                                3
                                                                       3
                             kecil  dengan  rapat  massa  mencapai  10   kg/cm   dan  suhu  permukaannya
                                          4
                             mencapai  10   K.  Bintang  seperti  ini  dinamakan  katai  putih  atau  white  dwarf.
                             Dalam keadaan yang mampat ini, atom-atom sangat rapat yang satu dengan yang
                             lain sehingga terjadi degenerasi energi elektron. Berdasarkan asas ekslusi Pauli,
                             tidak ada elektron (fermion) dalam satu atom yang memiliki bilangan kuantum
                             yang  sama,  sehingga  terjadi  penolakan  akibat  energi  degenerasi  elektron  ini.
                             Energi  degenerasi  ini  menghasilkan  gaya  tolakan  yang  cenderung  melawan
                             tumpang  tindih  elektron  tersebut.  Adanya  energi  degenerasi  elektron  menahan
                             keruntuhan  gravitasi  lebih  jauh  sehingga  bintang  mencapai  kesetimbangan
                             hidrostatis.
                                     Energi  degenerasi  ini  dapat  dinyatakan  dengan  fungsi  energi  Fermi,
                             yaitu:

                                                         2
                                             2   3 2 N   3
                                     E              e                                             (11.2)
                                                        
                                               
                                       F
                                           2m e    V   

                             Dengan m e massa elektron, N e/V rapat elektron, N jumlah nukleon (proton atau
                             neutron) dan

                                          h
                                                                                                   (11.3)
                                         2 

                             Distribusi  energi  elektron  berkisar  dari  E  =  0  hingga  E  =  E F,  sehingga  total
                             energi rata-rata elektron adalah:

                                       t 
                                     E    0 N  E ( N ) dN'  3 N e E F                              (11.4)
                                                   '
                                               F
                                                           5




                                                                       Astronomi dan Astrofisika  177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183