Page 174 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 174
10.7. DAERAH TRANS-NEPTUNIAN
Di daerah trans Neptunian didominasi oleh objek kecil yang tersusun dari
batu dan es. Daerah trans Neptunian setidaknya dapat dibagi menjadi dua yaitu
sabuk Kuiper dan awan Oort.
Sabuk Kuiper adalah cincin renggang raksasa yang mirip dengan sabuk
asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Meski demikian, beberapa objek
sabuk Kuiper seperti Quaoar, Varuna dan Orcus digolongkan sebagi planet katai.
Para ilmuwan memperkirakan terdapat lebih dari 100 000 objek es berdiameter lebih
dari 50 km di sabuk Kuiper meskipun massa total sabuk Kuiper hanya sepersepuluh
massa Bumi.
Objek sabuk Kuiper dibedakan menjadi tiga berdasarkan orbitnya, yaitu orbit
klasik, resonansi, dan piringan tersebar (scattered Kuiper belt objects). Jenis klasik
memiliki orbit yang tidak terlalu pepat dan seluruh bagian orbitnya terletak di
sebelah luar orbit Neptunus. Jenis resonansi memiliki orbit pepat dan sebagian
orbitnya berada di dalam orbit Neptunus, sehingga objek tersebut beresonansi
dengan Neptunus dalam hal jaraknya dari Matahari, contohnya Pluto. Jenis yang
ketiga memiliki orbit yang pepat dan seluruh bagian orbitnya di luar orbit Neptunus
sehingga apheliumnya sangat besar seolah terlempar jauh dari Matahari.
Awan Oort terletak di luar sabuk Kuiper. Objek awan Oort bergerak sangat
lambat. Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang
terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet
berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA
(sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini
dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena
interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat
dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, efek gravitasi
dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima
Sakti. Contoh objek awan Oort yang berukuran besar yaitu Sedna.
Astronomi dan Astrofisika 173