Page 32 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 32

matematis  dapat  kita  nyatakan  sebagai  jumlah  vektor  perpindahan  O   dengan
                                                                                                 Q
                          vektor  perpindahan  Q .  Karena  hasil  perpindahan  OQP  sama  dengan  vektor
                                                 P
                          perpindahan  PO , ini dapat dituliskan

                          O P  =  QO  +   PQ

                          Sekarang mari kita tuliskan  PO  =  c ,  QO  =  a  , dan  PQ  = b .

                          Vektor  a  dan b  dapat dilukiskan seperti pada gambar berikut:

                            Y
                                                               Vektor  PQ  =  b  juga dapat kita lukiskan
                                             P                 pada sumbu Y. Dalam menyatakan vektor
                                                               perpindahan kita hanya perlu tahu berapa
                                                               jauh perpindahan dan arah perpindahan.

                                c                b
                                                               Kita  tak  peduli  titik  asal  perpindahan.
                                                               Dalam  menjumlahkan  vektor  kita  dapat
                               θ                               pindahkan titik asal vektor, selama besar
                                                               dan  arah  vektor  tetap.  Dari  gambar  di
                                     a        Q      X         samping dapatlah kita  simpulkan  bahwa
                             Gambar 3.2.1  vektor bagian

                          jumlah vektor  a  +  b  =  c  mempunyai panjang dan arah diagonal segi empat yang

                          terbentuk oleh vektor  a  dan b .
                          Dari gambar di atas dapat kita ketahui juga bahwa  a  merupakan proyeksi  c  pada
                          sumbu X dan b  merupakan proyeksi c  pada sumbu Y maka:
                          a   c cos                                                               (3.3.1)
                          b   c sin                                                               (3.3.2)

                          Dapat ditunjukkan bahwa pernyataan di atas berlaku lebih umum lagi, yaitu untuk
                          vektor  a  dan b  yamg berarah sembarang. Ini ditunjukkan pada gambar berikut:
                           Y                 c                             Y

                                                                                           c      -b
                                b                                               b



                                            a                                               a

                        O                            X                                                 X
                                      (a)                                                  (b)


                    Gambar 3.3     (a) vektor  c   a   b  sebagai diagonal parallelogram yang dibentuk dari a   dan b .
                                   (b) vektor   c   a   b  dibentuk dengan menyambungkan vektor b  pada ujung vektor  a .
                          VEKTOR LAWAN



                                                                       Astronomi dan Astrofisika  31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37