Page 6 - REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

5 Rumah Belajar ‘KIPOET’
‘belajar itu menyenangkan’
REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Logam seng (Zn) dan tembaga (Cu) yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel elektrokimia di atas disebut
sebagai elektrode. Anode adalah elektrode tempat terjadinya oksidasi sedangkan katode adalah elektrode tempat
terjadinya reduksi. Oleh karena oksidasi adalah pelepasan elektron maka anode adalah kutub negatif sedangkan
sebaliknya katode adalah kutub positif.

Diagram sel elektrokimia di atas bisa dinotasikan secara sederhana seperti berikut ini:
2+
│ 2+ ∥ │
Anode di sebelah kiri dan katode di sebelah kanan. Tanda ∥ adalah lambang jembatan garam.

C. POTENSIAL ELEKTRODE DAN POTENSIAL SEL.
Potensial elektrode adalah potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen. Jika
0
pengukuran dilakukan pada keadaan standar, 25 C dan 1 atm, maka potensial elektrode yang dihasilkan disebut
0
potensial elektrode standar, E .
Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan terhadap elektrode hidrogen mempunyai potensial
elektrode bertanda positif, sedangkan jika sebaliknya diberi tanda negatif.
Berdasarkan kesepakatan maka potensial elektrode dikaitkan dengan reaksi reduksi.
Contoh:
+
+
Jika diketahui potensial elektrode A/A = -1,1 volt, berarti potensial reduksi ion A menjadi logam A = -1,1 volt, dan
potensial oksidasinya 1,1 volt.
0
+
A (aq) + e → A(s) E = -1,1 V
0
+
A(s) → A (aq) + e E = 1,1 V

0
Potensial sel adalah selisih antara dua potensial elektrode. Potensial sel dilambangkan dengan E sel.
0
0
= 0 (+) − (−) = −
0
Katode adalah elektrode yang mempunyai harga E lebih besar (lebih positif) sedangkan anode adalah sebaliknya, lebih
kecil (lebih negatif).
Contoh:
Diketahui dua elektrode sebagai berikut:
2+
0
A (aq) + 2e → A(s) E = -2,35 V
0
+
B (aq) + e → B(s) E = -0,8 V
0
Tentukan E sel, reaksi elektrode dan reaksi sel.
Jawab:
0
0
Karena E sel B > E sel A maka logam B bertindak sebagai katode (+) dan logam A sebagai anode (-).
0
E sel = Ekatode – Eanode = -0,8 – (-2,35) = 1,55 V

Reaksi elektrode adalah reaksi di katode dan anode.
0
+
Katode (reduksi) : B (aq) + e → B(s) E = -0,8 V
2+
0
Anode (oksidasi) : A(s) → A (aq) + 2e E = 2,35 V

Reaksi sel
0
+
Katode (reduksi) : B (aq) + e → B(s) E = -0,8 V x2
0
2+
Anode (oksidasi) : A(s) → A (aq) + 2e E = 2,35 V
0
+
Katode (reduksi) : 2B (aq) + 2e → 2B(s) E = -0,8 V
0
2+
Anode (oksidasi) : A(s) → A (aq) + 2e E = 2,35 V +
2+
0
2+
Reaksi sel (redoks) : 2B (aq) + A(s) → 2B(s) + A (aq) E = 1,55 V

Contoh-contoh sel volta komersial adalah aki, baterai kering (sel Leclanche), baterai perak oksida, sel bahan bakar.

‘Non-scholae, sed vitae discimus. Non sibi vivere, sed et aliis proficere.’
‘Belajar bukan untuk sekolah, tapi untuk hidup. Dan hidup, hendaknya tidak hanya bermanfaat bagi diri-sendiri melainkan
juga bagi kemuliaan Tuhan serta sesama.’