Page 29 - Modul Digital Pendidikan_Rekreasi_Neat
P. 29
25
dipelajari dan dilatihkan secara terpisah. Pada kasus ini sebuah aktivitas seperti renang, yang
melibatkan keterampilan secara terpisah (gerak tangan, kaki, dan pengembalian nafas). Setiap
keterampilan harus diidentifikasi dan dipelajari secara terpisah sebelum keseluruhan aktivitas
dilakukan secara simultan. Sebaliknya metode keseluruhan membuktikan bahwa belajar yang paling
efektif mengambil tempat saat tugas itu diterima dan dijalankan secara keseluruhan. Jadi, pendekatan
kedua ini mempunyai kelebihan, dan harus dilakukan.
f. Motivasi dan kesiapan untuk belajar
Apabila peserta didik belum siap dan tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka proses
belajar tidak dapat sepenuhnya berhasil. Motivasi merujuk pada tingkat minat dan keinginan. Jadi,
kesiapan peserta didik secara fisik (umur dan fisik yang cukup kuat) dan psikis (memiliki pengalaman
awal) menjadi modal dasar yang harus dipersiapkan sebelum belajar.
g. Penguatan belajar
Apabila seseorang melakukan sesuatu secara benar, maka tindakan ini segera dikuatkan
sehingga perbuatan itu akan diulangi lagi secara benar dan akhirnya ditetapkan sebagai suatu perilaku
respon terhadap stimulus. Teori ini dikembangkan oleh Pavlov dengan teori S-R
Penggunaan hukuman untuk memotivasi perilaku merupkan hal yang masih menjadi
pertentangan antara yang setuju dengan yang tidak. Beberapa pakar psikologi berpendirian bahwa
hukuman tidak dapat diterima untuk memotivasi perilaku. Memberikan penguatan yang positif lebih
efektif dari pada hukuman hasilnya lebih cepat dan lebih efesien dalam belajar.
h.Transfer belajar
Apabila keterampilan dasar atau pemahaman dasar telah dicapai oleh peserta didik, maka
untuk mempelajari yang lainnya akan jauh lebih mudah. Transfer dapat didefinisikan sebagai
pengaruh latihan dari tugas yang satu ke tugas yang lainnya. Jadi, sesuatu yang sudah dipelajari dalam
satu aktivitas keterampilan dapat ditransfer ke aktivitas lainnya.
i. Latihan keterampilan
Latihan merupakan salah satu bagian penelitian dalam bidang psikologi pendidikan, namun
dapat diterapkan untuk belajar keterampilan fisik seperti olahraga atau menari. Hukum latihan adalah
koneksitas antara stimulus dan respon yang diinginkan. Namun, latihan harus dibedakan dengan
repetisi (pengulangan), dan harus melibatkan penghargaan dan materi pelajaran baru. Jumlah latihan
akan tergantung pada kompleksitas dan juga kemampuan dan pengalaman peserta didik sebelumnya.
Ada dua bentuk latihan yang dapat diterapkan dalam kegiatan olahraga rekreasi yaitu latihan
padat ( sedikit atau tanpa istirahat), atau latihan distribusi (dengan istirahat). Akhirya, dari kesembilan
konsep dasar mengenai mengajar dan belajar ini dapat disimpulkan bahwa pemimpin pendidikan
rekreasi yang efektif adalah pemimpin yang dapat memanfaatkan " peluang yang dapat diajarkan"
kepada peserta didik. Daripada mencoba untuk menentukan pandangannya mengenai kapan dan
bagaimana peserta didik harus belajar, mereka cenderung memfokuskan pada kesiapan dan motivasi
peserta didik. Pemimpin rekreasi juga memanfaatkan apa yang terjadi dalam situasi mengajar untuk
menanamkan konsep inti atau pemahaman secara kreatif. Kesemua ini memberikan pengaruh besar
terhadap peserta didik.