Page 67 - Modul Digital Pendidikan_Rekreasi_Neat
P. 67
63
A. Latar belakang Rekreasi Terompah Panjang
Permainan tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang
memiliki nilai historis dan sosial tinggi dalam masyarakat Indonesia. Salah satu
permainan tradisional yang masih dikenal hingga kini adalah "Terompah
Panjang," yang juga sering disebut "bakiak." Permainan ini mengandalkan
kerjasama dan kekompakan tim. Dalam permainan Terompah Panjang, peserta
mengenakan alas kaki panjang yang terbuat dari kayu atau bahan ringan
lainnya. Alas kaki ini dirancang untuk digunakan oleh beberapa orang
sekaligus, dan pemain harus bergerak secara bersamaan dengan ritme yang
seragam. Dengan cara ini, permainan ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai
seperti kerja sama dan koordinasi, tetapi juga memupuk rasa persatuan dan
kekompakan di antara para pesertanya.
Pada era modern saat ini, berbagai permainan digital dan teknologi
semakin mendominasi kehidupan anak-anak dan remaja. Akibatnya, minat
terhadap permainan tradisional mulai berkurang, dan banyak permainan yang
dulu populer kini perlahan mulai dilupakan. Hal ini menjadi perhatian penting
karena permainan tradisional, seperti Terompah Panjang, tidak hanya sekadar
aktivitas fisik, tetapi juga sarana pembelajaran yang mengandung berbagai
nilai positif. Melalui permainan ini, anak-anak dapat belajar tentang kerja
sama, kekompakan, ketangkasan, serta pengendalian diri.
Permainan Terompah Panjang memiliki peran yang signifikan dalam
membentuk rasa kebersamaan dan mempererat hubungan sosial antar anggota
kelompok (Deparia, 2023). Nilai-nilai seperti kerjasama, saling percaya, dan
solidaritas yang terkandung dalam permainan ini sangat penting untuk
ditanamkan sejak usia dini, karena menjadi fondasi dalam membentuk karakter
dan kepribadian yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat (Amridha &
Rahyuddin, 2020). Hal tersebut diperkuat oleh (Nur, 2013) yang menyatakan
bahwa permainan tradisional anak dapat merangsang pengembangan
keterampilan kerja sama, membantu anak beradaptasi, berinteraksi secara
positif, serta membentuk kemampuan pengendalian diri. Selain itu, permainan
ini juga berkontribusi pada perkembangan sikap empati terhadap teman,
kepatuhan terhadap aturan, dan penghargaan terhadap orang lain. Mengingat