Page 25 - E-MODUL PENDIDIKAN SEJARAH AGRESI MILITER BELANDA II DI LAMPUNG
P. 25

Agresi  II  21  Juli  1947  Belanda  sering  melancarkan  infiltrasi  antara  lain  di  perairan

                  Palembang dan Lampung. Pada waktu Agresi I Sumbagsel terdiri atas  tiga front, yakni
                  front kanan, tengah dan kiri. Kapten Alamsyah membentuk dua pasukan istimewa di bawah

                  Simanjuntak  dan  Amin  Su’ud.  Saat  itu  Belanda  melanggar  Perjanjian  Renville  dan
                  melancarkan  Agresi  II  pada  19  Desember  1948  dengan  menduduki  Yogyakarta  dan
                  menawan para pemimpin Republik Indonesia. Sehingga Jenderal Sudirman mengeluarkan
                  perintah kilat No. 1/PB/D/48. Belanda menyerang Lampung pada 1 Januari dari arah laut.

                  Setelah membumihanguskan gedung-gedung vital di Tanjung Karang dan Teluk Betung.
                  Alamsyah  Ratuprawiranegara  ditarik  ke  Ogan  Komering  usai  pertempuran  sengit  di

                  Gedongtataan dan Gadingrejo (Dewan Harian Daerah).

                  2.    MR. GELE HARUN


                                                    I. Riwayat Hidup Mr. Gele Harun
                                                    Mr.  Gele  Harun  lahir  di  Sibolga,  6  Desember  1910.

                                                    Gele  Harun  bersekolah  Meer  Uitgebreid  Lager
                                                    Onderwijs  (MULO)  sekolah  ini  merupakan  sekolah
                                                    menengah  pertama  pada  zaman  pemerintah  kolonial

                                                    Belanda  di  Indonesia.  Kemudian  Gele  Harun
                                                    melanjutkan sekolah di Algemeene Middelbare School
                                                    (AMS) Jakarta dan pada tahun 1935-1938 Gele Harun

                                                    meneruskan sekolah Hakim Tinggi di Leiden dan tahun
                  1939  Gele  Harun  Kembali  ke  Lampung  untuk  membuka  praktek  sebagai  pengacara
                  pertama (Dewan Harian Daerah).


                  II. Sejarah Perjuangan Mr. Gele Harun
                  Tanggal 1 Januari 1949 tentara Belanda melakukan Agresi Militer II dengan menduduki

                  kota Tanjung Karang sampai Teluk Betung. Para pejuang dan TNI meninggalkan kota dan
                  mengungsi kedaerah pedalaman, seperti Gedongtataan dan Pringsewu. TNI yang terpecah
                  berhasil  dipersatukan  di  bawah  Komando  Staf  Teritorium  Lampung,  Letnan  Kolonel

                  Syamaun  Gaharu.  Pada  tanggal  2  Januari  1949  dapat  memindahkan  kegiatannya  ke
                  Pringsewu. Kemudian 5 Januari 1949 di Pendopo Pringsewu diadakan musyawarah untuk
                  menentukan pemerintahan Keresidenan Lampung. Pertemuan tersebut dihadiri Komando








                                                                                                            16
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30