Page 38 - PROGRAM SUPERVISI SMAN CMBBS
P. 38

•  Mengalokasikan waktu yang cukup.
                •  Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai.


                        Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, kepala sekolah dapat menerapkan
               teknik  supervisi  individual  dan  kelompok. Teknik  supervisi  individual  di  sini  adalah

               pelaksanaan  supervisi  yang  diberikan  kepala  Sekolah  kepada  tenaga  administrasi

               sekolah yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.

                        Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi

               yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Tenaga Administrasi Sekolah yang diduga,
               sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-

               kelemahan  yang  sama  dikelompokkan  atau  dikumpulkan  menjadi  satu/bersama-

               sama.  Kemudian  kepada  mereka  diberikan  layanan  supervisi  sesuai  dengan
               permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.


               G.  Supervisi Klinis

                      Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak
               harus  disupervisi  atas  keinginan  kepala  sekolah  sebagai  supervisor  tetapi  atas

               kesadaran  guru  untuk  datang  ke  supervisor  untuk  minta  bantuan  mengatasi

               masalahnya.  Kepala  sekolah  sebagai  supervisor  akademik  seyogyanya  memiliki
               pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis.

               1.  Pengertian Supervisi Klinis
                      Supervisi  klinik,  mula-mula  diperkenalkan  dan  dikembangkan  oleh  Cogan,

               Goldhammer, dan Weller di Universitas Harvard pada akhir dasa warsa lima puluh

               tahun dan awal dasawarsa enam puluhan (Krajewski) 1982). Ada dua asumsi yang
               mendasari praktik supervisi klinik. (1) Pengajaran merupakan aktivitas yang sangat

               kompleks  yang  memerlukan  pengamatan  dan  analisis  secara  berhati-hati  melalui
               pengamatan dan analisis ini, supervisor pengajaran akan mudah mengembangkan

               kemampuan guru mengelola proses pembelajaran. (2) Guru-guru yang profesionalnya
               ingin  dikembangkan  lebih  menghendaki  cara  yang  kolegial  daripada  cara  yang

               outoritarian (Sergiovanni, 1987).

                      Supervisi  klinis  adalah  pembinaan  kinerja  guru  dalam  mengelola  proses
               pembelajaran  (Sullivan  &  Glanz,  2005).  Sedangkan  menurut  Cogan  (1973),

               kegiatan  pembinaan performansi guru dalam mengelola proses belajar mengajar.





               Program Supervisi, PK-Guru, dan PPK-PNS     29                         Edi Supriyanto, M.Pd.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43