Page 152 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 152
4. Inovasi metode produksi
Indikator yang ditemukan kebanyakan memiliki tahapan produksi yang tetap (tidak
berubah), tidak menggunakan komputer. Kekuatannya sudah menggunakan mesin
dalam proses produksi dan beberapa industri kecil yang memiliki standar kualitas
produk.
5. Sumber daya manusia
Indikator yang ditemukan meliputi: kebanyakan memiliki tenaga kerja yang hanya
terampil dan berpengalaman dalam bidang itu sejak lama, sebagian besar pendidikan
pada umumnya sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan sekolah dasar (SD).
6. Permodalan dan bahan baku
Indikator yang ditemukan meliputi: memiliki modal sendiri dan tidak memiliki
sumber modal luar seperti bank dan pemerintah. Kebergantungan bahan baku rendah
untuk bahan baku lokal dan kebanyakan memiliki bahan baku sendiri.
7. Distribusi
Indikator yang ditemukan meliputi: kebanyakan mampu menyelesaikan pesanan
sesuai dengan order (permintaan/pesanan), saluran distribusinya langsung dan
memiliki saluran pemasaran di luar kabupaten.
STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
Permasalahan ekonomi dan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran dan urbanisasi
serta kesenjangan di perkotaan dan di pedesaan yang semakin meningkat sebenarnya dapat
diatasi dengan pengembangan ekonomi kreatif sektor tradisonal di pedesaan dan
pengembangan ekonomi kreatif sektor informal di perkotaan.
Pengembangan ekonomi kreatif sektor tradisional di pedesaan dapat dilakukan dengan
cara menciptakan industri-industri pengolahan hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil
perikanan, hasil kelautan, hasil peternakan dan hasil pertambangan atau galian. Masyarakat di
pedesaan perlu didorong untuk menciptakan nilai tambah dari setiap produk yang
dihasilkannya dan pemerintah menciptakan infrastruktur dan sarana produksi untuk mengolah
hasil-hasil produksi di pedesaan. Masyarakat di pedesaan perlu pelatihan dan prasarana untuk
pengembangan bahan baku lokal yang sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.
Sebagai contoh, ketika di daerah Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar terdapat industri
pengolahan kayu, maka masyarakat setempat giat menanam pohon kayu albasiah dan pohon
152