Page 149 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 149
1. Tahap penguatan (periode 2007-2015)
Pada tahap ini kontribusi industri kreatif ditargetkan mencapai 6-8 persen terhadap
PDB rill nasional, kontribusi ekspor IK diharapkan mencapai 6-8 persen dari ekspor
nasional dan menyerap tenaga kerja minimal 6,5 persen. Selanjutnya akan
meningkatkan jumlah perusahaan 1,5-2 kali lipat dari 2006.
2. Tahap akseelerasi (periode 2015-2025)
Pada tahap ini, ekonomi kreatif ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 9-11
persen terhadap PDB rill nasional dan menyerap tenaga kerja mencapai 9-11 persen
terhadap tenaga kerja nasional serta pada 2015 akan meningkatkan jumlah usaha yang
bergerak dalam sektor industri kreatif 3 kali lipat dari 2006, yaitu sekitar 6,8 juta
perusahaan serta ditargetkan akan menciptakan 504 merek lokal baru. Pembangunan
industri kreatif ini akan mendapatkan hasil yang optimal jika terjadi kolaborasi
antartiga aktor utama, yaitu cendekiawan, kalangan bisnis dan pemerintah atau yang
disebut dengan “triple helix”.
KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, TANTANGAN DAN KESULITAN
PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
1. Kekuatan
a. Potensi penduduk dan jumlah penduduk
b. Kaya budaya dan warisan budaya
c. Sumber daya alam yang berlimpah dan menarik
d. Industri kreatif tersebar di berbagai wilayah tanah air
e. Bahan baku industri kreatif kebanyakan bukan impor, tetapi berasal dari lokal
2. Kelemahan
Seperti dikemukakan dalam buku Kerajinan (2006: 110-112), kelemahan sumber daya
industri kreatif seperti tercermin pada beberapa kelemahan industri kerajinan
umumnya, yaitu:
a. Lemah dalam desain produk, baik dalam jumlah maupun kualitas desain
pekerjaan. Kelemahan tersebut disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan
wawasan mengenai pasar yang menyebabkan lemahnya desain yang kurang
bermutu dan minimnya sentuhan kontemporer. Pendidikan, bimbingan,
pembinaan, konsultasi dan pelatihan yang berkelanjutan merupakan suatu
kebutuhan bagi mereka.
149