Page 42 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 42
kebencian. Menghormati hak orang lain mencerminkan etika sosial yang memperkuat
solidaritas dan toleransi dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia.
3. Aktif dalam Kehidupan Sosial dan Politik Secara Damai
Partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik merupakan bagian dari tanggung jawab
warga negara. Namun, partisipasi tersebut harus dilakukan secara damai, santun, dan
menghormati prosedur hukum. Unjuk rasa, kritik terhadap pemerintah, hingga kampanye
politik, semuanya sah dan dilindungi undang-undang asalkan tidak dilakukan dengan
kekerasan atau provokasi anarkis. Contohnya, mahasiswa yang mengadakan demonstrasi untuk
menuntut kebijakan pendidikan yang lebih adil harus menyampaikan aspirasinya dengan cara
damai dan bertanggung jawab, bukan dengan merusak fasilitas umum atau menimbulkan
kerusuhan.
4. Bersikap Toleran terhadap Perbedaan
Indonesia adalah negara yang sangat pluralistik, terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan
budaya. Dalam konteks ini, toleransi menjadi etika kewarganegaraan yang sangat vital.
Menurut John Rawls dalam teorinya tentang justice as fairness, keadilan sosial hanya bisa
terwujud dalam masyarakat yang menghormati keragaman dan memberikan ruang bagi semua
kelompok untuk hidup berdampingan. Bersikap toleran berarti menghormati keyakinan agama
orang lain, tidak memaksakan pandangan pribadi, serta siap berdialog secara setara dengan
kelompok yang berbeda. Contoh nyata penerapan etika ini adalah sikap saling menghargai
antarumat beragama dalam merayakan hari besar masing-masing.
5. Menunjukkan Kepedulian terhadap Kepentingan Umum
Etika kewarganegaraan juga menuntut warga negara untuk peduli terhadap kepentingan umum,
bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok. Kepedulian ini dapat diwujudkan melalui
berbagai cara sederhana, seperti menjaga kebersihan lingkungan, ikut bergotong-royong
membangun fasilitas umum, membantu korban bencana, serta berpartisipasi dalam program-
program pembangunan sosial. Seperti yang diajarkan oleh prinsip gotong royong dalam budaya
Indonesia, kebaikan bersama harus diutamakan di atas kepentingan individu. Warga negara
yang bertanggung jawab akan selalu mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap
masyarakat luas.
5.3 Mewujudkan Masyarakat Sipil yang Kuat
Masyarakat sipil (civil society) adalah elemen penting dalam demokrasi modern. Menurut
Larry Diamond, masyarakat sipil adalah arena kehidupan sosial yang terorganisasi secara
sukarela, mandiri dari negara, dan bertujuan untuk mengekspresikan berbagai kepentingan,
nilai, serta ideologi masyarakat. Masyarakat sipil yang kuat berfungsi sebagai pengimbang
kekuasaan negara, pelindung hak-hak warga negara, dan motor penggerak perubahan sosial.
Oleh karena itu, pembangunan masyarakat sipil merupakan tugas penting bagi semua pihak
untuk memperkuat demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan masyarakat sipil yang kuat:
38

