Page 40 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 40

BAB 5

                                 WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB





               5.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara

               Dalam negara demokrasi, hubungan antara negara dan warga negara didasarkan pada prinsip
               keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hak adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dan
               dinikmati oleh warga negara, sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan
               oleh warga negara sebagai wujud tanggung jawab terhadap negara dan sesama warga negara.
               Menurut Miriam Budiardjo, hak dan kewajiban merupakan dua sisi dari satu mata uang: tidak
               dapat  dipisahkan,  dan  harus  dijalankan  secara  seimbang  untuk  mewujudkan  kehidupan
               berbangsa yang harmonis.

               1.  Hak Warga Negara

               Hak-hak  warga  negara  di  Indonesia  dijamin  oleh  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik
               Indonesia Tahun 1945, khususnya dalam Pasal 27 sampai Pasal 34. Hak-hak tersebut meliputi
               hak politik (seperti hak memilih dan dipilih dalam pemilu), hak sipil (seperti hak kebebasan
               beragama,  berpendapat,  dan  berserikat),  hak  sosial-ekonomi  (seperti  hak  atas  pendidikan,
               kesehatan, dan pekerjaan), serta hak perlindungan hukum. Sebagai contoh, Pasal 28E ayat (2)
               UUD 1945 menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
               menyatakan  pikiran  dan  sikap,  sesuai  dengan  hati  nuraninya.”  Hak-hak  ini  memberikan
               landasan bagi warga negara untuk berkembang sebagai individu yang merdeka, bermartabat,
               dan berdaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

               2.  Kewajiban Warga Negara

               Selain  menikmati  hak-haknya,  warga  negara  juga  berkewajiban  menjalankan  tugas-tugas
               tertentu  demi  kepentingan  bersama.  Kewajiban  ini  antara  lain  menaati  hukum  dan
               pemerintahan (Pasal 27 ayat (1) UUD 1945), ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal
               27 ayat (3)), menghormati hak-hak orang lain (Pasal 28J ayat (1)), serta turut menciptakan
               perdamaian dunia (Pembukaan UUD 1945 alinea keempat). Sebagai contoh, membayar pajak
               adalah  kewajiban  konkret  warga  negara  untuk  mendukung  pembangunan  nasional.  Tanpa
               kesadaran  akan  kewajiban,  demokrasi  tidak  akan  berjalan  dengan  baik,  karena  demokrasi
               menuntut tanggung jawab, bukan hanya menuntut hak.
               3.  Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban


               Demokrasi yang sehat membutuhkan keseimbangan yang dinamis antara pelaksanaan hak dan
               kewajiban. Jika warga negara hanya menuntut hak tanpa memenuhi kewajibannya, maka akan
               terjadi ketidakseimbangan yang mengganggu ketertiban sosial dan menghambat pembangunan
               nasional. Sebaliknya, jika kewajiban terlalu ditekankan tanpa perlindungan hak, maka negara
               akan  berubah  menjadi  otoriter.  Oleh  karena  itu,  warga  negara  harus  memahami  bahwa
               menggunakan  hak  secara  bertanggung  jawab,  seperti  menyampaikan  pendapat  tanpa


                                                           36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45