Page 45 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 45
3. Mengembangkan Karya Inovatif dan Kreatif
Pelajar dan mahasiswa juga dapat berkontribusi melalui karya-karya inovatif di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan kewirausahaan. Inovasi menjadi kunci kemajuan
bangsa di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Generasi muda yang kreatif mampu
menciptakan solusi atas berbagai tantangan bangsa, mulai dari pengembangan aplikasi
teknologi, penelitian ilmiah, karya sastra, hingga usaha sosial (social entrepreneurship).
Misalnya, banyak startup berbasis teknologi di Indonesia yang didirikan oleh anak muda,
seperti Gojek dan Ruangguru, yang tidak hanya sukses secara ekonomi tetapi juga memberikan
dampak sosial positif. Dengan berkarya, pelajar dan mahasiswa menunjukkan bahwa
perubahan tidak hanya melalui demonstrasi politik, tetapi juga melalui inovasi yang
membangun.
4. Berpartisipasi dalam Gerakan Advokasi Sosial dan Politik
Ketika menghadapi ketidakadilan atau penyimpangan dalam pemerintahan, pelajar dan
mahasiswa memiliki hak sekaligus kewajiban moral untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
Partisipasi ini dapat dilakukan melalui aksi damai, diskusi publik, penulisan opini di media,
atau penyelenggaraan seminar-seminar kritis. Sejarah Indonesia mencatat peran besar
mahasiswa dalam setiap fase perubahan besar, mulai dari peristiwa Sumpah Pemuda 1928,
Revolusi Kemerdekaan 1945, Reformasi 1998, hingga berbagai gerakan sosial kontemporer.
Namun, semua bentuk advokasi ini harus dijalankan secara damai, bermartabat, dan
berdasarkan argumentasi rasional, bukan sekadar emosi atau kepentingan kelompok sempit.
5. Menjadi Teladan dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan besar selalu berawal dari perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi
pelajar dan mahasiswa yang jujur, disiplin, peduli terhadap sesama, cinta lingkungan, dan aktif
dalam kegiatan positif adalah bentuk kontribusi nyata yang sering kali lebih berdampak
daripada slogan besar. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Be the change that you
wish to see in the world.” Artinya, membangun bangsa dimulai dari membangun karakter diri
sendiri. Mematuhi peraturan sekolah dan kampus, tidak terlibat dalam perilaku koruptif seperti
menyontek atau plagiat, menjaga kehormatan lembaga pendidikan, serta membantu teman
yang membutuhkan adalah contoh-contoh sederhana namun berharga dalam mewujudkan
bangsa yang lebih baik.
RANGKUMAN
Warga negara yang bertanggung jawab adalah mereka yang mampu menyeimbangkan antara
hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak-hak warga negara meliputi
hak politik, sipil, sosial, ekonomi, dan budaya yang dijamin dalam UUD 1945. Di sisi lain,
warga negara juga wajib menjalankan kewajibannya, seperti menaati hukum, membayar pajak,
membela negara, dan menghormati hak orang lain.
Etika kewarganegaraan menuntut perilaku sehari-hari yang mencerminkan penghormatan
terhadap hukum, toleransi, keadilan sosial, dan kepedulian terhadap kepentingan umum. Etika
41

