Page 44 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 44
5. Memperkuat Solidaritas Sosial dan Kepedulian terhadap Kelompok Rentan
Masyarakat sipil yang kuat juga ditandai dengan solidaritas sosial yang tinggi, terutama
terhadap kelompok-kelompok rentan seperti orang miskin, penyandang disabilitas, minoritas
agama, dan korban kekerasan. Solidaritas ini diwujudkan dalam bentuk advokasi, bantuan
sosial, pemberdayaan ekonomi, serta pembelaan terhadap hak-hak kelompok yang tertindas.
Prinsip keadilan sosial, sebagaimana tercermin dalam sila kelima Pancasila, harus menjadi
landasan gerakan masyarakat sipil. Misalnya, berbagai gerakan sosial yang memperjuangkan
hak pendidikan anak jalanan atau aksesibilitas fasilitas umum bagi penyandang disabilitas
menunjukkan betapa pentingnya empati dan aksi nyata untuk membangun masyarakat yang
inklusif dan berkeadilan.
5.4 Aksi Nyata Pelajar/Mahasiswa dalam Membangun Bangsa
Pelajar dan mahasiswa adalah bagian dari generasi muda yang memegang peran strategis dalam
menentukan arah masa depan bangsa. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, generasi
muda telah terbukti menjadi motor penggerak perubahan sosial, politik, dan budaya. Menurut
Ki Hadjar Dewantara, “Pemuda adalah harapan bangsa dan negara,” karena dalam diri mereka
terkandung idealisme, semangat, dan energi perubahan. Oleh karena itu, aksi nyata pelajar dan
mahasiswa dalam membangun bangsa sangat penting untuk memastikan keberlanjutan
pembangunan nasional, demokrasi, dan kemajuan peradaban.
Berikut adalah beberapa bentuk aksi nyata yang dapat dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa:
1. Aktif dalam Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan
Melibatkan diri dalam organisasi intra maupun ekstra kampus merupakan bentuk partisipasi
nyata dalam kehidupan sosial-politik bangsa. Organisasi seperti OSIS, BEM, Himpunan
Mahasiswa, Pramuka, hingga komunitas sosial berbasis hobi atau kepedulian lingkungan
memberikan ruang bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan kepemimpinan,
mengembangkan solidaritas sosial, dan berlatih mengelola perbedaan. Kegiatan organisasi juga
membentuk karakter bertanggung jawab, disiplin, dan kritis terhadap persoalan masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan oleh Antonio Gramsci, “organisasi masyarakat sipil merupakan
sarana penting dalam membentuk kesadaran politik kritis.”
2. Melakukan Kegiatan Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata pelajar dan
mahasiswa terhadap pembangunan sosial. Melalui program-program seperti bakti sosial,
pendidikan untuk anak-anak kurang mampu, kampanye lingkungan, atau kegiatan kesehatan
masyarakat, generasi muda dapat langsung merasakan dan memperbaiki realitas sosial di
sekitarnya. Contohnya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di perguruan tinggi merupakan
implementasi pengabdian mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat desa.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori di ruang kelas, tetapi juga terlibat
langsung dalam membangun kehidupan masyarakat secara konkret.
40

