Page 6 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 6
1.2 Unsur-Unsur Identitas Nasional
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan unsur paling mendasar dan vital dalam membentuk identitas
nasional. Bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi lebih jauh lagi
menjadi simbol persatuan nasional yang menghubungkan berbagai suku bangsa yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke. Menurut Gorys Keraf (1991), bahasa bukan sekadar alat untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan, melainkan juga sarana untuk membangun solidaritas
sosial dalam suatu bangsa. Bahasa Indonesia diresmikan dalam Sumpah Pemuda tahun 1928
sebagai bahasa persatuan, sebuah keputusan monumental yang membedakan Indonesia dari
banyak negara lain yang sering terpecah akibat keragaman bahasa. Penggunaan Bahasa
Indonesia secara konsisten dalam administrasi negara, pendidikan, media massa, dan
komunikasi sehari-hari memperkokoh rasa kebangsaan di tengah keragaman lokal yang sangat
besar.
Di era globalisasi saat ini, bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar dengan masuknya
berbagai istilah asing, terutama dari bahasa Inggris. Namun, upaya pelestarian dan penguatan
Bahasa Indonesia tetap dilakukan melalui kebijakan pemerintah, seperti Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan,
yang mengamanatkan penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai bidang kehidupan. Kesadaran
kolektif untuk bangga menggunakan bahasa nasional adalah kunci agar identitas bangsa tetap
kokoh dalam arus modernisasi global.
2. Budaya Nasional
Budaya nasional adalah manifestasi dari nilai-nilai, norma, kepercayaan, seni, dan adat istiadat
yang berkembang dalam suatu bangsa. Koentjaraningrat, seorang antropolog Indonesia,
menyatakan bahwa budaya mencakup keseluruhan pola pikir, tindakan, dan karya manusia
yang dipelajari serta diwariskan secara sosial dari generasi ke generasi. Dalam konteks
Indonesia, budaya nasional dibentuk melalui sintesis beragam budaya lokal dari berbagai suku
bangsa, seperti budaya Jawa, Sunda, Minangkabau, Bugis, Dayak, dan lain sebagainya, yang
saling berinteraksi dan memperkaya satu sama lain.
Budaya nasional tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pakaian
adat, tarian tradisional, upacara adat, karya seni rupa, hingga sistem nilai yang hidup dalam
keseharian. Misalnya, batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, yang
menjadi representasi dari keindahan seni dan filosofi hidup masyarakat Indonesia. Demikian
juga wayang kulit yang bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga media pendidikan
moral dan filosofi tentang kehidupan. Melalui pelestarian dan pengembangan budaya nasional,
bangsa Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa keberagaman dapat disatukan dalam
bingkai persatuan yang harmonis.
3. Lambang Negara
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila, sebuah burung mitologi yang gagah,
membawa perisai di dadanya yang berisi lambang-lambang dari kelima sila Pancasila. Garuda
memiliki 17 helai bulu di setiap sayap, 8 helai bulu di ekor, dan 45 helai bulu di leher, yang
2

