Page 115 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 115
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
kamar pembantu tersebut. Ketika mereka memeriksa kopor
pembantu itu, di bawah lipatan pakainnya di dalam kopor
ternyata (memang) ditemukan uang dalam jumlah banyak.
Jumlah uang yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang
pembantu rumah tangga. Dengan keyakinan bahwa uang itu
adalah uang simpanan kakaknya yang dicuri, Hanafiah dan
Moegni pun mengambil uang itu dan menyerahkannya kepada
Hasnah.
Ternyata kemudian, pembantu rumah tersebut tidak ada
menanyakan tentang uangnya yang “hilang” dari kopornya.
Demikian pula, tidak pula terdengar ia bercerita kepada
temannya tentang kehilangan uang. Maka yakinlah Hanafiah
dan Moegni bahwa memang pembantu rumah itu yang selama
ini telah sering mencuri uang simpanan kakaknya. Perkara
selesai.
Tahun berikutnya (1923), Hanafiah dan Moegni
kembali berlibur ke Tanjung Balai. Kebetulan pada waktu itu
ada pula mamak (paman) Hanafiah yang bernama Ismail,
datang berkunjung dari Batusangkar. Selesai berlibur, Ismail
menyatakan keinginannya untuk kembali ke Batusangkar
dengan naik mobil milik Mochtar. Karena mobil Buick touring
itu sudah termasuk mobil yang agak tua, Mochtar semula agak
keberatan melepas paman istri serta adik dan iparnya naik
mobil tersebut. Ia khawatirkan akan ada masalah di perjalanan,
mengingat medan yang mesti dilewati banyak yang sulit,
banyak mendaki dan penurunan yang tajam. Tetapi karena
86