Page 160 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 160
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
Belanda, terbit sejak 1852 hingga menjelang pendudukan
Jepang 1942. Begitu pentingnya jurnal ilmiah ini, diangkat
secara ekstensif dalam buku yang disunting oleh Leo vn Bergen,
Liesbeth Hasselink dan Jan Peter Verhave dengan judul The
Medical Journal of the Dutch Indies 1852-1942: a Platform for
Medical Research yang terbit pada tahun 2017. Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIPI) bersama Leiden University dan
KITLV-Jakarta, pada 2019 menerbitkan edisi bahasa Indonesia
buku ini dengan judul Gelanggang Riset Kedokteran di Bumi
Indonesia: Jurnal Kedokteran Hindia-Belanda 1852-1942. 11
Dalam 90 tahun masa hidup jurnal ini, mayoritas penulis
yang karyanya diterbitkan G.T.v.N.I. adalah dokter-dokter
Belanda. Hanya sekitar 12 persen dokter pribumi Indonesia. Di
antara yang sedikit itu, nama Achmad Mochtar termasuk yang
paling menonjol. Dalam buku Gelanggang Riset Kedokteran ...
(2019), hanya ada lima nama dokter pribumi yang ditulis secara
khusus sebagai penulis yang paling produktif. Mereka adalah
Dr. Mas Sardjito, Dr. Achmad Mochtar, Dr. Raden Soesilo,
Dr. Mohammad Amir, dan Dokter Mas Soetopo Reksapoetro.
Dari lima nama penulis itu, hanya Achmad Mochtar yang
ditampilkan foto dirinya dalam ukuran satu halaman penuh.
Tentang dirinya disebutkan, “Antara 1929 dan 1942, ia telah
11 Leo van Bergen, Liesbeth Hasselink , Jan Peter Verhave (Eds), Gelanggang Riset
Kedokteran di Bumi Indonesia: Jurnal Kedokteran Hindia-Belanda 1852-1942,
Jakarta: AIPI bersama Leiden University dan KITLV-Jakarta, 2019.
131