Page 156 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 156

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     ahli Belanda yang berada di level tertinggi sebagai peneliti di

                     lembaga tersebut.     8

                             Setelah kedatangan Jepang, semua ahli Belanda yang

                     bekerja di Lembaga Eijkman ditangkap dan diinternir,
                     Mochtar pun diangkat menjadi orang Indonesia pertama yang

                     memangku jabatan tertinggi sebagai Direktur Lembaga Eijkman

                     yang telah diubah namanya oleh Jepang menjadi Kuwanritsu

                     Eisei Sikendjo.
                             Nampaknya, pengalaman Mochtar sejak mulai bertugas

                     di Mandailing yang lebih banyak bergelut dengan penelitian-

                     penelitian ilmiah bidang kesehataan, terutama yang berkaitan

                     dengan bakteriologi, telah mengantarkan kariernya yang semakin

                     cemerlang sebagai seorang ilmuwan kedokteran ketimbang
                     sekadar dokter ahli medis atau spesialis untuk pengobatan

                     penyakit tertentu. Hal ini nanti juga dibuktikan oleh berbagai

                     karya ilmiah yang berhasil ditelorkan oleh Mochtar sepanjang

                     kariernya yang cemerlang.
                             Terlepas dari reputasi yang dicapainya dengan disertasi

                     yang menghebohkan, yang berhasil menggugurkan hipotesis

                     seorang ilmuwan termasyhur dengan reputasi internasional,

                     Mochtar pun nampaknya harus diakui sebagai ilmuwan

                     kelas dunia. Selain kemudian ia dipercaya memimpin sebuah
                     institusi riset bakteriologi terkemuka di dunia, yaitu Lembaga

                     Eijkman, prestasi dan reputasi yang ia bangun dengan kegiatan

                     penelitian dan penulisan karya ilmiah yang sangat produktif



                     8  Lihat Laporan Tahunan Karyawan (Staf van het Personeel op 31 Desember 1939)
                         dalam skripsi Mayda Yasara (1997, Lampiran.

                                                           127
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161