Page 153 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 153

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     Marzuki (ibid), “Kita tidak bisa tidak melihat campur tangan

                     redaksi Schüffner (atas kesimpulan disertasi Mochtar) dalam

                     permusuhan yang nyata Schüffner, yang pada akhirnya sungguh

                     tidak perlu. Kalimat tersebut bisa saja berakhir sampai “... tidak
                     diketahui’, tanpa perlu mengacungkan telunjuk pada Noguchi.”

                     Dalam budaya sains, hal seperti ini adalah tamparan di wajah.

                     Kalimat itu juga terasa dilemparkan langsung oleh seorang doktor

                     yang baru lulus kepada seorang tokoh sains dan kedokteran yang
                     namanya menjulang tinggi. Akan tetapi, Mochtar berada dalam

                     patronasi Schüffner yang berhak menganggap dirinya setara

                     dengan Noguchi. Permusuhan terang-terangan ini mendukung

                     dugaan bahwa  Schüffner  memiliki  dendam pribadi  terhadap

                     Noguchi. Disertasi Mochtar tentu saja membuat para nasionalis
                     Jepang sangat tersinggung, terutama setelah kematian Noguchi.

                     (Sehingga), “menurut keponakan Mochtar, Abu Hanifah, ketika

                     Kenpeitai menggeledah kediaman Mochtar pada Oktober 1944,

                     mereka hanya membawa satu barang, yaitu disertai doctoral
                     Mochtar yang ditulis pada 1926”.          7

























                     7  Baird & Marzuki, 2020, hlm. 103

                                                           124
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158