Page 148 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 148
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
sedangkan demam kuning Afrika disebabkan oleh virus. Hasil
tersebut salah satunya demi menyelamatkan reputasi Noguchi
dan Flexner sang mentor. Akan tetapi, menurut Baird & Marzuki
(2020:99) tidak jelas seperti apa sebenarnya strategi teknis yang
ada di dalam benak Noguchi (atau Flexner). (Sebab) penelitian
yang ia lakukan di Afrika tidak pernah dipublikasikan.
Awal nasib tragis yang kemudian dialami Noguchi,
mungkin hanya kebetulan belaka, terjadi seiring dengan masa
perjalanan Mochtar dari Belanda ke Indonesia akhir Oktober
1927. Penulis buku Noguchi and His Patrons, Isabel R. Plesset,
sebagaimana dikutip Baird & Marzuki (ibid), melukiskan
perjalanan terakhir Noguchi itu secara dramatis:
Pada 22 Oktober 1927, Noguchi yang murung berlayar
ke Afrika dan meminta tak seorang pun melepas kepergiannya.
Noguchi tiba di Accra dan mulai tenggelam dalam kesibukannya
yang luar biasa. Flexner telah memberikan perintah eksplisit
bahwa Noguchi harus mendapatkan bantuan apa pun dalam
pekerjaannya. Tidak butuh waktu lama, para peneliti di Accra
dan Lagos mengeluh ke New York bahwa Noguchi menghabiskan
banyak sumber daya dan mengganggu pekerjaan mereka. Pada
musim semi 1928, Noguchi telah menggunakan lebih dari 400
kera dalam eksperimennya. Namun, ia belum melaporkan apa
pun ke New York. 4
Di awal tahun yang sama, Sawyer menggantikan Russell
sebagai pemimpin divisi internasional Rockefeller Foundation,
4 Plesset, Isabel R. (1980) op.cit. Baird & Marzuki, 2020, hlm. 99
119