Page 147 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 147
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
hanya membuktikan bahwa kuman penyebabnya berhasil
melewati filter yang mampu menjaring semua bakteri yang
dikenal. Rujukannya adalah penelitian sebelumnya ketika
mencari penyebab penyakit mosaik tembakau (penyakit
tanaman). Ketika kumannya tidak dapat disaring, maka
penyebabnya diidentifikasi sebagai virus yang pada saat itu
masih sangat misterius.
Penelitian Stokes dan para sejawatnya dilakukan di
laboratorium Rockefeller Foundation di Accra, Ghana (saat
itu dikenal sebagai Gold Coast atau Pantai Emas). Mereka
mendatangkan kera makaka dari Asia sebagai binatang
percobaan untuk memastikan tidak ada sisa infeksi dari demam
kuning sebelumnya pada kera tersebut –karena demam kuning
tidak terjadi di Asia. Hewan-hewan itu dipelihara di dalam
kandang antinyamuk untuk mencegah paparan secara alami.
Saat penelitian hampir selesai, Stokes tidak sengaja terinfeksi di
laboratoriumnya dan meninggal karena demam kuning.
Tanah kuburan Stokes masih basah ketika pendukung
utama Noguchi di Rockefeller Foundation (telah) mengatur agar
Noguchi melakukan perjalanan ke Afrika guna mencocokkan
data baru dalam hipotesisnya. Di belakangnya, Simon Flexner,
entah bagaimana mendorong untuk membenarkan Noguchi.
Flexner memang sudah berkomitmen secara ilmiah mendukung
Noguchi bahwa L.icteroides menyebabkan demam kuning. Pada
titik ini misinya adalah membuktikan bahwa demam kuning
Amerika dan demam kuning Afrika adalah dua penyakit
berbeda. Demam kuning Amerika disebabkan oleh leptospira,
118