Page 150 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 150

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     arogansi ilmiah, Noguchi menyuntik dirinya sendiri dengan

                     serum dari pasien demam kuning yang telah disaring untuk

                     menghilangkan bakteri. Dengan tindakan itu, ia berharap tetap

                     sehat untuk membuktikan hipotesisnya. Menurut Baird dan
                     Marzuki (2020:99), spekulasi ini tidak didukung oleh fakta-fakta

                     dan hal itu sangat tidak adil bagi Noguchi. Ia adalah ilmuwan

                     yang dapat membaca data dan paham bahwa dirinya salah. Ia

                     tidak akan bunuh diri denga harapan sia-sia bahwa data yang
                     baik akan menjadi salah hanya karena ia berharap begitu.

                             Terlepas  dari  metode  atau  niat,  Noguchi  telah

                     mengorbankan dirinya dalam upaya tulus mencari kebenaran

                     dan pantas mendulang kekaguman dari orang-orang yang dekat

                     dengannya dan dari seluruh dunia. Setelah kematiannya, Flexner
                     menulis sebuah obituari yang menyentuh untuk Noguchi di

                     majalah Science. Obituari itu ia tutup dengan uraian singkat

                     tentang penghargaan luar biasa yang diberikan oleh sesama

                     warga Jepang terhadap Noguchi sebelum dan terutama
                     setelah kematiannya.  Kaisar Jepang,  yang telah  memberikan

                     penghargaan kepada Noguchi pada 1915, melakukannya lagi

                     secara anumerta dengan memberikan  Kyokujitsu-sho (Ordo

                     Matahari Terbit) tingkat tertinggi dengan bintang-bintang emas

                     dan  perak.  Rumah  tempat  kelahiran  Noguchi  segera  dibeli
                     pemerintah setelah kematiannya dan diubah menjadi kuil.

                     Flexner menulis, “Roh ilmu pengetahuan pasti akan melayang-

                     layang di atas kuil ini. Dan sesuai dengan kejeniusan orang-

                     orang sebangsanya, kuil itu akan menarik para pemuja, yang





                                                           121
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155