Page 154 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 154

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang




























                         Keluarga Mochtar bersama Moh. Ali Hanafiah (dua dari
                         kanan) setelah di Lembaga Eijkman Jakarta sekitar 1937.
                                      Sumber Majalah Sarinah 10-12-1984





                     Lembaga Eijkman: Ilmuwan Kelas Dunia


                              Bukan hanya reputasi  yang terbangun  sebagai buah

                     disertasinya yang menggugurkan hipotesis Dr. Noguchi itu

                     yang membuat Achmad Mochtar pantas dijuluki ilmuwan

                     kelas dunia. Prestasi dan reputasi yang dia bangun selanjutnya
                     mendukung baginya untuk mendapat pengakuan itu. Menurut

                     catatan riwayat hidupnya (Gunseikanbu:331-333), Achmad

                     Mochtar setelah berdinas selama empat tahun di Semarang,

                     ia pun dipromosikan ke Batavia sebagai pemimpin bagian
                     Bakteriologi di Eijkman Instituut (1937), dan sejak 1939 atau

                     1940 merangkap pula sebagai wakil direktur di bawah Direktur

                     Dr. W.K. Martens. Hingga saat itu, Mochtar adalah satu-satunya

                     ilmuwan pribumi di antara sehitungan jari dua tangan ahli-




                                                           125
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159