Page 143 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 143
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
melawan demam kuning– entah bagaimana diabaikan. Pada
1925, Noguchi dan para pelindungnya benar-benar percaya
bahwa dirinya telah menemukan penyebab demam kuning dan
berhasil menciptakan vaksin untuk pencegahannya.
Pada 1926, bukti Noguchi yang sepertinya kokoh
bahwa L.icteroides menyebabkan demam kuning, menghadapi
tantangan pertama dalam bentuk bukti laboratorium yang
bertentangan. Max Theiler dan Andrew Sellards di Harvard
mempublikasikan pemeriksaan silang yang menghancurkan data
fenomena Pfeiffer yang digunakan Noguchi pada L.icteroides
(demam kuning) dan L.ictohaemorrhagiae (penyakit Weil).
Mereka menganggap kedua spesies itu identik, dan menutup
makalah mereka dengan serangan yang sangat sopan tetapi
langsung kepada hipotesis Noguchi. “Kita dihadapkan pada
kemungkinan yang terlalu radikal untuk diskusi rinci saat ini,
yang paling ekstrem adalah bahwa penyakit Weil dan demam
kuning mungkin identik secara etiologis, atau bahwa leptospira
mungkin tidak mempunyai hubungan etiologis dengan demam
kuning”.
Menurut Baird & Marzuki (2020:96), bagi seorang
ilmuwan seperti Noguchi, yang mempertaruhkan reputasi
besarnya pada hubungan antara leptospira dan demam kuning,
Theiler dan Sellards telah melemparkan tantangan yang sangat
serius. Bagi para peneliti di lapangan, penyakit Weil dan demam
kuning jelas tidak disebabkan oleh mikrob yang sama. Apa
yang dikatakan Theiler dan Sellards sangat jelas –leptospira
nampaknya tidak ada hubungannya dengan demam kuning.
114