Page 138 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 138

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     Kehebohan itu tak lain adalah akibat (hasil) dari kesimpulan

                     disertasi Mochtar yang yang menggugurkan hipotesis seorang

                     ilmuwan hebat asal Jepang, Dr. Noguchi Hideyo. Sebelum

                     reputasinya hancur setelah terbitnya disertasi Mochtar, Noguchi
                     beberapa kali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel

                     bidang kedokteran.

                             Hideyo Noguchi (Noguchi Hideyo) dilahirkan di

                     Inawashiro, Fukushima, Jepang 24 November 1876 dan
                     meninggal  di  Accra,  Ghana,  21  Mei  1928  pada  umur  51

                     tahun. Dokter dan ahli bakteriologi hebat yang tangan

                     kirinya cacat akibat terbakar ketika masih balita, setelah

                     menjadi dokter bekerja sebagai asisten peneliti  di Fakultas

                     Kedokteran Universitas Pennsylvania untuk Dr. Simon Flexner
                     dan di kemudian Institut Penelitian Kedokteran Universitas

                     Rockefeller, New York. Namanya menjadi sangat terkenal di

                     dunia berkat penemuannya atas spiroket penyebab sifilis. Berkat

                     penemuan itu, ia dianggap berjasa besar di dunia kedokteran,
                     sehingga Noguchi berkali-kali dinominasikan untuk Hadiah

                     Nobel Kedokteran pada tahun 1913, 1915, 1920, 1921, 1924,

                     dan 1927.

                             Akan tetapi, bukan soal spiroket penyebab sifilis itu yang

                     berkaitan dengan disertasi Achmad Mochtar, melainkan tentang
                     leptospira yang menurut Noguchi sebagai penyebab demam

                     kuning, penyakit yang kala itu mewabah di benua Amerika dan

                     Afrika. Setelah pada tahun 1909 Noguchi berkontribusi dalam

                     riset sifilis, dan (menemukan) teknik fiksasi untuk pelengkap





                                                           109
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143