Page 144 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 144
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
Tidak lama kemudian Mochtar muncul dengan pukulan
lebih telak dengan disertasi yang menggugurkan hipotesis
Noguchi. Mochtar berhasil mencapai gelar doktor (Ph.D) di
bidang kedokteran pada tahun 1927 (De Telegraaf, 11-02-
1927). Disebutkan bahwa Achmad Mochtar lahir di Bondjol
dengan disertasi berjudul “Onderzoekingen omtrent eenige
leptospirenstummen.” Disertasi doktoral Achmad Mochtar
yang saat itu adalah ilmuwan tidak dikenal dari Hindia
Belanda, jelas menantang hipotesis Noguchi. Karena bekerja
di laboratorium leptospirosis yang produktif dibawah W.A.P.
Schüffner di Amsterdam, Mochtar secara langsung memeriksa
hubungan antara L.icteroides dan demam kuning. Temuan
Mochtar menghancurkan hipotesis Noguchi.
Dalam tinjauan pada 1927 terhadap tesis Mochtar, B.M.
van Driel menulis, “Riset Mochtar merupakan penilaian yang
sangat penting atas pertanyaan apakah Leptospira icteroides
benar-benar menyebabkan demam kuning atau tidak.” Dengan
teknik yang lebih akurat dan tepat dibanding teknik Theiler dan
Sellards, Mochtar juga menyatakan L.ictohaemorrhagiae dan
L.icteroides adalah organisme yang sama. Ini berarti leptospira
yang diambil dari pasien demam kuning hampir bisa dipastikan
bukanlah penyebab penyakit tersebut. Mochtar menyimpulkan
bahwa L.icteroides yang diisolasi oleh Noguchi dari pasien yang
secara bersamaan terinfeksi oleh demam kuning dan penyakit
Weil sekaligus.
Menurut Baird & Marzuki (2020:97) Mochtar
telah melakukan serangan lebih lanjut terhadap hipotesis
115