Page 284 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 284

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     (masih menggunakan ejaan Soewandi) diterbitkan dalam Harian

                     Sinar Harapan edisi 18 dan 19 November 1970.

                             Sebulan setelah tulisan Jatman, pada surat kabar  Sinar

                     Harapan edisi 23 Desember 1970 muncul tulisan Sutan Kuantan
                     dalam rubrik kontak pembaca dengan judul: “Prof. Dr. Mochtar

                     pahlawan  jang  dilupakan.”  Sang  penulis  menyatakan  bahwa

                     pembunuhan  Prof.  Mochtar  bukanlah  sekadar  pembunuhan

                     yang mencakup bidang pemalsuan belaka, melainkan
                     mengandung aspek politik.

                             Lama setelah itu cerita tentang Achmad Mochtar kembali

                     menghilang dari ingatan publik. Baru pada 10 Desember 1984,

                     Majalah Wanita Sarinah menurunkan tulisan dengan judul yang

                     menyolok dalam 2 halaman: “Kisah Besar Dunia Kedokteran
                     Indonesia Pada Tahun 1944”. Artikel itu mengupas secara cukup

                     detil tentang kisah tragis yang dialami Prof. Achmad Mochtar

                     termasuk penuturan Nursjamsu Nasution (keponakan Siti

                     Hasnah, isteri Mochtar) tentang bagaimana keluarga akhirnya
                     memastikan bahwa sang paman sudah tiada.

                             Peristiwa Mochtar dan Tragedi Romusha Klender muncul

                     dalam bentuk buku pertama kali adalah dengan terbitnya buku

                     kecil berjudul  Drama  Kedokteran  Terbesar yang diterbitkan

                     oleh Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta. Buku ini
                     disusuns oleh Prof. Dr. M.A. Hanafiah, adik ipar sekaligus

                     pembantu utama Mochtar di Lembaga Eijkman ketika drama

                     itu terjadi. Hanafiah termasuk saksi utama dari peristiwa tragis

                     yang dialami Mochtar. Buku setebal 62 halaman ini memuat

                     secara detil apa yang dialami oleh para korban dan saksi yag


                                                           255
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289