Page 286 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 286

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     ratusan romusha, dengan mengotori vaksin  cholera,

                     typhus,dysentri. Dan inilah yang tidak benar, dan harus

                     dibetulkan. Untuk membuktikannya perlu dikumpulkan dan

                     dipelajari  semua  berkas  dan  berita  acara  yang  ada  di  pihak
                     Jepang

                             Juga Pemerintah Australia, Inggris dan Belanda tentu

                     masih menyimpan dalam arsip mereka banyak keterangan yang

                     dapat dijadikan bahan penyelidikan, supaya diketahui apa yang
                     sebenarnya terjadi.

                             Mudah-mudahan hasil penelitian itu dapat menggerakkan

                     Pemerintah Jepang untuk meninjau kembali keputusan Polisi

                     Militernya dan merehabilitasi nama baik Prof. Dr. Achmad

                     Mochtar dan kawan-kawannya. Dengan demikian juga terhapus
                     noda yang melekat pada kaum dokter Indonesia.

                             Dengan karangan ini penulis mengingatkan kita semua

                     kembali kepada yang terjadi 30 tahun yang lalu, dengan penuh

                     harapan semoga Pemerintah kita sudi menghubungi Jepang
                     dan negara-negara lain dalam usaha mencari kebenaran dan

                     keadilan, supaya rakyat kita mengetahui duduk perkara yang

                     sebenarnya.    3




                     Tabir Akhirnya Terbuka

                             Setelah  itu,  penulisan  tentang  “Tragedi  Romusha

                     Klender” dan “Paristiwa Mochtar” lama vakum. Sepertinya telah





                     3  Tim Penyusun Sejarah Kesehatan Nasional Indonesia, Sejarah Kesehatan
                         Nasional Indonesia, Jilid 1, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1978.

                                                           257
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291