Page 293 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 293
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
pendanaan guna mendirikan lembaga yang sama di Jakarta.
Presiden mengeluhkan banyaknya jalan dan jembatan yang
harus dibangun, tetapi Habibie bersikeras. Permohonannya
dikabulkan dan ia pun segera menyiapkan kementeriannya
untuk membangun lembaga tersebut (Baird & Marzuki, 2020:
250)
Sementara itu Sangkot telah bermukim di Australia
dan diangkat menjadi pengajar tetap kedokteran molekul di
Monash University, Melbourne. Kariernya sedang menanjak.
Sangkot memenangkan hibah penelitian yang cukup besar di
bidang biologi mitokondria serta memimpin laboratorium
paling sibuk dan produktif di departemennya.
Pada akhir 1980-an Sangkot menemukan sebuah buku
di perpustakaan universitas, Science and Scientists in the
Netherlands Indies. Buku tersebut diterbitkan pada 1945 oleh
para pengungsi perang Belanda yang tinggal di New York.
Ruang lingkup dan kualitas riset ilmiah menakjubkan yang
dicapai di tanah kelahirannya dalam buku itu menginspirasi
Sangkot untuk mengangkat makalah tentang hasil temuan
Lembaga Eijkman satu abad sebelumnya. Makalah yang ditulis
pada 1890 itu mengaitkan beri-beri dengan beras putih, yang
menginspirasi penemuan vitamin dan Hadiah Nobel untuk
Christian Eijkman di kemudian hari. Sangkot pun menulis
surat kepada Habibie tentang penyelenggaraan simposium
internasional di Jakarta untuk merayakan satu abad penemuan
besar ini (Marzuki & Baird, 2020: 25).
264