Page 40 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 40

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     setelah  tiga  bulan  disiksa  terus  menerus–  Mochtar  akhirnya

                     mengorbankan dirinya sendiri. Agar semua kawan-kawanannya

                     dibebaskan, ia bersedia menanda-tangani pengakuan atas

                     perbuatan yang sesungguhnya tak pernah ia lakukan. Mochtar
                     menyediakan nyawanya dibarter dengan kebebasan para sejawat

                     dan anak buahnya. Beberapa bulan setelah semua sahabat dan

                     stafnya  dibebaskan  Jepang,  pada  3  Juli  1945  –satu  setengah

                     bulan  menjelang  Proklamasi  17  Agustus  1945–  Achmad
                     Mochtar menjalani hukuman pancung di pantai Ancol.

                     Jenazahnya kemudian ditimbun dalam satu kuburan masal

                     bersama puluhan korban hukuman pancung Jepang yang lain.

                     Ada informasi yang mengatakan, Mochtar dieksekusi bukan

                     dengan pedang Ssamurai, tetapi tubuh Mochtar digilas dengan
                     stoomwals (mesin penggiling jalan). Tapi sejauh penelusuran

                     yang pernah dilakukan Prof. MA Hanafiah hingga tahun 1970-

                     an, dan penelitian oleh Prof. Sangkot dan Dr. Kevin Baird selama

                     bertahun-tahun, belum ditemukan bukti tentang eksekusi
                     yang menggunakan mesin pemadat aspal jalan itu. Yang telah

                     ditemukan dan terbongkar ialah, bahwa pembunuhan ratusan

                     romusha tersebut adalah eksperimen keji yang sengaja dilakukan

                     kedokteran militer Jepang, dan menjadikannya Mochtar sebagai

                     tumbalnya guna mengelak dari pengadilan kejahatan perang.
                             Memang,  selama  puluhan  tahun  kemudian,  Tragedi

                     Mochtar seperti “lenyap” bersamaan dengan kekalahan Jepang

                     dalam Perang Dunia II. Walaupun telah ada banyak kesaksian

                     tertulis dari pelaku dan saksi sejarah masa itu, antara lain

                     dikumpulkan oleh Prof. Ali Hanafiah melalui sebuah buku yang


                                                           11
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45