Page 80 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 80

mata,  matanya  merah  dan  membengkak.  “Hi-hi-hik,  kubunuh  engkau,  Pat-jiu

               Kai-ong,  aku  bersumpah  akan  membunuhmu  untuk  membalas  kematian  dua

               belas orang Suhengku!” Kemudian dia menangis lagi. “ Hu-hu-huuuuuh…. Cap-

               sha Sin-hiap dari Bu-tong-pai habis terbasmi….”


               Han Ti Ong terkejut dan teringatlah dia akan nama Tiga Belas Orang Pendekar

               Bu-tong-pai yang amat terkenal sebagai tiga belas orang pendekar gagah perkasa

               pembela keadilan dan kebenaran, teringat pula bahwa mereka terdiri dari dua

               belas  pria  dan  seorang  79anita,  79anit  tidak  salah,  saudara  termuda.  “Nona,

               apakah engkau orang termuda dari Cap-sha Sin-hiap dari Bu-tong-pai?” tanyanya

               79anita melangkah maju menghampiri wanita gila itu.

               “Jangan sentuh aku! Manusia terkutuk, jangan sentuh aku lagi!” Dan tiba-tiba

               79anita itu menyerang dengan hebatnya. Han Ti Ong menangkis dan menotok.


               Robohlah wanita itu, roboh dalam keadaan lemas tak dapat bergerak lagi.


               “Suhu, mengapa….?” Sin Liong bertanya penasaran.

               “Bodoh, 79anit tidak kutotok, tentu dia akan mengamuk terus. Coba kauperiksa

               dia, apakah kau bisa mengobatinya?”


               Sin Liong berlutut dan melihat wanita itu hanya melotot tanpa mampu bergerak.

               Setelah  memerikasa  sebentar,  dia  menarik  napas  wanita.  “Suhu,  dia  terkena

               pukulan batin yang amat berat, membuat dia menjadi begini, berubah ingatannya.

               Kalau  kita  berada  di  Jeng-hoa-san,  kiranya  dapat  teecu  mencarikan  daun

               penenang utnuk mengobatinya.”

               “Hemm,  kau  lihatlah  Gurumu  mencoba  untuk  mengobatinya.”  Han  Ti  Ong


               megeluarkan sebatang jarum emas dari sakunya, setelah membersihkan ujungnya
               dia lalu mengahampiri wanita itu dan menusukkan jarum emasnya di tiga tempat,


               di  tengkuk  kanan  kiri  dan  ubun-ubun!  Sin  Liong  memandang  dengan  mata
               terbelalak..Dia  sudah  mendengar  dari  ayahnya  tentang  kepandaian  orang


               mengobati dengan tusukan jarum, akan tetapi sekarang dia menyaksikannya. Dan




                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85