Page 75 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 75
“Suhu, nanti dulu…!”
Pangeran itu mengerutkan alisnya. Lagi-lagi dia mendengar pengaruh yang luar
biasa di balik suara anak itu yang memaksanya menoleh! Dengan suara kesal dia
berkata, “Mau apa lagi?” “Maaf, Suhu. Teecu mana bisa meninggalkan sebelas
buah mayat itu disini begini saja?”
“Habis, apa maumu?”
“Teecu harus mengubur mereka lebih dulu sebelum pergi.”.”Kalau aku
melarangmu?” Teecu tidak percaya bahwa Suhu akan sekejam itu, teecu yakin
akan kebaikan budi Suhu. Akan tetapi andaikata Suhu benar melarang teecu,
terpaksa teecu akan membangkang dan tetap akan mengubur mayatmayat ini.”
Sepasang mata pangeran itu terbelalak penuh keheranan. Anak berusia tujuh
tahun sudah berani memiliki pendirian seperti batu karang kokohnya.
“Murid macam apa kau ini? Belum apa-apa sudah siap membangkang terhadap
Guru!” “Teecu menjadi murid bukan membuta, dan teecu ingin mempelajari ilmu
yang baik. Kalau teecu mentaati saja perintah Suhu yang tidak benar, sama saja
dengan teecu menyeret wanita dalam kesesatan.” Mata Han Ti Ong makin
terbelalak. Hampir dia marah, akan tetapi dia dapat melihat apa yang tersembunyi
di balik ucapan yang kelihatan kurang ajar ini dan dia mengangguk-angguk.
“Lakukanlah kehendakmu, aku menunggu.”
“Terima kasih! Teecu memang tahu bahwa Suhu seorang sakti yang wanita!”
Dengan wajah berseri Sin Liong lalu menggali lubang. Akan tetapi karena dia
hanya seorang anak kecil dan yang dipergunakan menggali hanyalah sebatang
cangkul biasa yang kecil pemberian orang-orang dusun dan yang biasa dia
pergunakan untuk menggali dan mencari akar obat, maka tentu saja menggali
sebuah lubang untuk mengubur sebelas buah mayat bukan merupakan pekerjaan
ringan dan mudah! Mula-mula Han Ti Ong duduk di bawah pohon dan melirik
74anita74 muridnya itu yang bekerja keras. Disangkanya bahwa tentu bocah itu
akan kelelahan dan akan beristirahat. Akan tetapi dia kecele. Sin Liong bekerja
74