Page 160 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 160
berpakaian, melepaskan runtaian rambut dari kulitnya dan
sebagainya. Tajrīd dimaksudkan secara bahasa Indonesia
66
berarti pemurnian. Istilah ini tidak sepopuler kata tajdīd ,
sekalipun dimaksudkan adalah memurnikan hal-hal yang
bersifat khusus. Istilah ini dipopulerkan Din Syamsuddin
dalam buku “Muhammadiyah untuk Semua”. Dikatakan
bahwa Muhammadiyah berada antara tajrīd dan tajdīd .
Dalam masalah ibadah umat Islam harus tajrīd dengan
mengikuti nabi Muhammad dan tidak ada pembaharuan
sedikit pun, sedangkan dalam muamalah umat harus tajdīd
yaitu umat melakukan modernisasi dan pembaharuan. Lebih
lanjut dikatakan Islam berkemajuan yang dimaksud adalah
Islam yang tidak hanya sekadar muncul dalam nilai ibadah
semata, tetapi menjadi penyeimbang antara pemurnian dan
kemajuan. Misalnya, salat dilakukan dengan penghayatan
dan pemaknaan walaupun cukup singkat. Oleh sebab itu,
Muhammadiyah menghendaki agar adanya keseimbangan
antara pemurnian dalam kemajuan duniawi (muamalah).
Tajrīd secara istilah dimaksudkan seorang mutakallim
mencabut ucapannya dari perkara yang memiliki satu sifat
atau lebih dengan perkara yang lain yang memiliki satu sifat
atau beberapa sifat berdasarkan cara yang mubalaghah (yang
66 Abdurrahman Hasan Habannakah al-Mairani, Al-Balaghah al-
Arabiyyah Ususuha wa Ulumuha wa Fununuha, vol. 1 (Damsyiq: Dār al-
Qalam, 1996), 792.
147