Page 165 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 165
Atas dasar demikian tajdid dalam bidang muamalah
berbasis pada upaya dinamisasi, elaborasi, berbasis pada
perubahan menuju capaian prestasi yang berkualitas. Pada
akhirnya apa yang diusahakan Muhammadiyah hendaknya
tampil menjadi pusat-pusat keunggulan, seperti sekolah,
rumah sakit, perguruan tinggi, lembaga-lembaga ekonomi.
Sementara itu, tajdid dalam bidang akidah dan ibadah
mahdhah bukan bermakna dinamisasi, tetapi tajdid berwajah
tajrid, yaitu purifikasi atau pemurnian ajaran Islam. Artinya,
masalah akidah dan ibadah mahdhah hanya mencukupkan
pada apa yang ada dalam Alquran dan hadis Nabi SAW.
E. Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah
Gerakan keagamaan bagi Muhammadiyah tidak bisa
dipisahkan dari pendirinya yakni KH. Ahmad Dahlan. Sesuai
dengan sikap dan pendiriannya, KH. Ahmad Dahlan lebih
suka mewujudkan gagasan dan pokok pikirannya melalui
tindakan nyata atau gerakan pembicaraan dan tulisan. Pada
awal perjalanannya, Muhammadiyah sangat miskin dengan
rumusan formal mengenai apa yang menjadi gagasan dan
pokok-pokok pikiran yang diperjuangkan dan diwujudkan.
Rumusan formal hanya ditemukan dalam buku pedoman
Anggaran Dasar atau Statutuen Muhammadiyah. Oleh
karenanya, tindakan atau model gerakan keagamaan yang
dilakukan KH. Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut:
152