Page 69 - E-Modul Mikrobiologi Ulii
P. 69
3. Reproduksi Pada Bakteri
Bakteri berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual
dilakukan dengan pembelahan biner. Setiap sel membelah secara melintang dan sel hasil
pembelahan membentuk koloni bakteri. Bentuk koloni sangat bervariasi tergantung pada
arah pembelahan dan jenis bakterinya. Pada kondisi yang memungkinkan bakteri akan
membelah diri dengan sangat cepat. Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan
pembelahan setiap 20 menit sekali.
Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Hasil
penelitian mengenai proses pembelahan sel memperlihatkan hal-hal berikut:
Terdapat kenaikan jumlah bahan inti yang terpisah menjadi dua unit, satu untuk
masing-masing sel anakan
Dinding sel dan membrane sel tumbuh ke arah luar dan membrane sel tumbuh meluas
ke dalam sitoplasma pada suatu titik di tengah-tengah sel. Pada perbatasan tersebut
disintesis dua lapisan bahan dinding sel.
Pembentukan mesosom menjadi lebih jelas. Mesosom mempunyai kaitan dengan
pembentukan septum dan juga memungkinkan perpautan dengan daerah inti.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan tanpa melibatkan gamet dan peleburan
sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic atau DNA. Materi genetic dapat berpindah dari
satu bakteri ke yang lain tanpa menghasilkan zigot. Proses perpindahan materi genetic ini
sering disebut rekombinasi genetic. DNA hasil pertukaran materi genetic yang mengandung
gen kedua induk disebut DNA rekombinan. Rekombinasi genetic dapat dilakukan dengan
tiga metode sebagai berikut:
a.Transformasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri ke bakteri lain. Pada proses
transformasi tersebut DNA bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri
penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Diduga transformasi ini merupakan cara
bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat
berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan pada
Streptococus pneumonia oleh Frederick Grifith tahun 1982.
63