Page 42 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 42
Chapter 3 Alkil Halida
karbon hibridisasi sp2 pada cincin aromatik. Berbeda dengan alkil halida
dan aril halida, senyawa vinil halida atom halogennya terikat pada atom
karbon terhibridisasisp2 dari ikatan rangkap karbon-karbon (C=C).
3.2. Sifat fisika dan kimia alkil halida
3.2.1. Sifat fisika alkil halida
Sifat fisis suatu senyawa adalah sifat-sifat yang berkaitan dengan
aspek fisika senyawa. Misalnya: bentuk, ukuran, warna, massa, titik didih,
dll. Sifat fisik senyawa organohalogen dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti: i) sifat polar ikatan CX, ii) ukuran molekul (atau secara tidak
langsung berat molekul), iii) jenis halogen, iv) percabangan pada
strukturnya. rantai karbon dll.
1) Keadaan Fisik
Alkil halida terdapat dalam bentuk padat, cair, dan gas. Alkil halida
dalam bentuk gas terdapat pada anggota dengan jumlah C rendah, seperti:
metil klorida, etil bromida, etil klorida dan beberapa klorofluorometana.
Alkil halida dengan jumlah C yang lebih tinggi hingga C18, terdapat dalam
bentuk cairan. Sedangkan alkil halida yang lebih besar dengan jumlah C di
atas C18, terdapat dalam alkil halida padat. Alkil halida tidak berwarna di
alam dalam keadaan murni. Namun, bromida dan iodida menghasilkan warna
saat terkena cahaya. Hal ini disebabkan karena hogen memiliki energi
disosiasi ikatan yang lebih rendah. Energi entalpi yang rendah ini berarti
bahwa pada suhu normal atau saat terkena sinar matahari, mereka terurai
dan membentuk ion bebas, yang berwarna dan oleh karena itu memberi
warna saat terkena cahaya. Semua alkil halida pada dasarnya tidak berbau,
tetapi alkil halida hingga C18 memiliki bau yang harum dan khas.
2) Titik didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik
antarmolekul seperti gaya dispersi van der Waals dan gaya tarik-menarik
dipol-dipol van der Waals. Gaya dispersi van der Waals, juga dikenal
sebagai gaya dispersi London, timbul karena dipol sementara yang
diinduksi dalam molekul. Kekuatan gaya-gaya ini bergantung pada ukuran
molekul. Semakin besar ukuran dan jumlah elektron, semakin besar pula
polarisasinya dan semakin besar pula gaya tarik-menariknya.Namun gaya
tarik menarik dipol-dipol bersifat permanen. Besarnya interaksi dipol-
dipol bergantung pada polaritas ikatan CX. Karena senyawa
organohalogen relatif lebih polar (karena adanya ikatan CX polar), tarik-
menarik antarmolekul dipol-dipol permanen juga terjadi bersamaan
40 REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI