Page 44 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 44
Chapter 3 Alkil Halida
CH3Br 94,94 179 K (- 276,71 K (3,56 C) Gas
o
93,66 C)
o
CH3I 141,94 315,5-315,9 K Cair
206,7 K (-66 C)
o
(42-43 C)
o
3) Kepadatan
Massa jenis senyawa organohalogen berbanding lurus dengan massa
suatu senyawa serta gaya tarik menarik antarmolekul. Oleh karena itu, pada
deret homolog dari atas ke bawah massa atom halogen semakin bertambah
sehingga densitasnya meningkat. Sehingga, kepadatan meningkat dari
fluorida ke iodida. Selain itu, kepadatan juga meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah atom karbon dan halogen. Perhatikan kepadatan
senyawa berikut:
n-C3H7Cl (0,89 g/mL) < n-C3H7Br (1,33 g/mL) < n-C3H7I (1,75 g/mL)
Pada contoh di atas, jumlah atom karbon tetap sama tetapi massa atom
halogen berbeda satu sama lain. Hal ini, menyebabkan meningkatnya
kepadatan senyawa organohalogen. Oleh karena itu, susunan kepadatan
relatifnya adalah RI > RBr > RCl.
4) Kelarutan
Meskipun senyawa organhalogen merupakan senyawa polar, namun
kurang larut dalam air. Untuk melarutkan organohalogen dalam air,
diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik menarik antar molekul
organohalogen dan memutus ikatan hidrogen antar molekul air pada
organohalogen. Jumlah energi yang dilepaskan sangat sedikit ketika gaya
tarik-menarik baru antara organohalogen dan molekul air terbentuk, yang
tidak sekuat ikatan hidrogen awal dalam air. Namun, organohalogen akan
lebih larut dalam pelarut organik dibandingkan dalam air. Oleh karena itu,
interaksi kompleks antara organohalogen dan molekul kreatif mempunyai
potensi yang sama dengan interaksi kompleks yang dipecahkan oleh
organohalogen unik dan molekuler.
3.2.2. Sifat kimia alkil halida
42 REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI