Page 17 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 17

4     Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA


            RUU Pertanahan (lex  specialis).  Tercatat  juga  pada  tahun
            2006, DPD RI mengusulkan RUU Penyempurnaan UUPA
            sebagai lex generalis.* *
                Revisi  UUPA sebagai  lex  specialis dimaksudkan  untuk
            mempertegas rumusan ketentuan UUPA seraya menyatukan
            ketentuan dasar  tentang  pertanahan  yang  tersebar dalam
            berbagai peraturan. Pilihan ini relatif meminimalkan resistensi

            sektor lain, tetapi tidak mengubah peta sektoralisme dengan
            segala dampaknya.
                Revisi UUPA sebagai lex generalis memerlukan komitmen
            semua sektor yang menyadari bahwa kelestarian lingkungan

            hidup  dan  pembangunan  yang berkelanjutan merupakan
            salah satu prinsip dasar dalam pengaturan  SDA.  Mengingat
            tingginya ego sektoral, mengupayakan komitmen bersama itu
            bukan pekerjaan mudah.
                Konsekuensi  revisi  UUPA sebagai  lex  specialis adalah
            memperkuat pengaturan di bidang pertanahan, tetapi tidak

            menyelesaikan pekerjaan rumah  yang  ditinggalkan  UUPA.
            Revisi  UUPA sebagai  lex  generalis dimaksudkan  untuk
            mereposisi UUPA melalui (1) penguatan prinsip-prinsip UUPA
            dengan  memberikan  perspektif  baru  sesuai perkembangan
            yang berlaku dan aspirasi masyarakat; (2) perumusan pokok–
            pokok pengaturan penguasaan  dan pemanfaatan  SDA  di
            bidang pertanahan dan SDA selain pertanahan.






            *   Dalam perkembangannya pada tahun 2013 DPR RI menyusun
                RUU Pertanahan.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22