Page 19 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 19

6     Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA


            secara  obyektif  melalui  pemahaman  kontekstual  terhadap
            RUUP.
                Apakah  urgensi  pembentukan UU  Pertanahan (UUP)?
            Setelah  terdegradasi  dari  kedudukannya  sebagai UU  lex
            generalis dalam  pengaturan  sumber daya agraria/sumber
            daya alam dengan terbitnya berbagai UU sektoral sejak 1970-
            an, dalam perjalanan waktu karena tuntutan perkembangan

            kebutuhan masyarakat dan perkembangan bidang ekonomi,
            sosial, budaya, hukum, dan iptek; dipandang perlu melengkapi
            UU No. 5 Tahun 1960 (UUPA). Hal-hal yang perlu dilengkapi
            antara lain  terkait: (1)  ketidakadilan  akses  penguasaan/
            pemilikan  tanah  dengan menegaskan kembali  perlunya
            pembatasan maksimum dan minimum tanah pertanian dan
            non-pertanian;  pembatasan luasan HGU,  HGB,  dan hak

            pakai untuk keperluan usaha; perlunya aset dan akses reform
            (Reforma Agraria);  (2) pengawasan  terhadap  alih  fungsi
            tanah;  (3)  pengaturan penggunaan ruang  bawah  tanah;  (4)
            penegasan fungsi sosial dan fungsi ekologis hak atas tanah;
            serta (5) penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan.
                Politik  hukum    pertanahan   semasa   Orde   Baru

            mendorong    penafsiran   terhadap   berbagai  konsepsi
            pertanahan  yang  menyimpang  dari  falsafah dan  prinsip-
            prinsip dasar  UUPA.  Dampaknya antara  lain dapat dilihat
            pada berlangsungnya konflik dan sengketa pertanahan yang
            bersifat masif, multidimensi, berdampak luas, bahkan tidak
            jarang  menyangkut  pelanggaran  HAM  yang  tidak  kunjung
            dituntaskan.  Hal- hal yang  perlu  diluruskan melalui  RUUP

            antara lain:  (1)  makna hak menguasai negara  yang  sering
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24