Page 23 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 23

10    Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA

            Penyelesaian konflik dan sengketa

                Sampai  saat  ini, sengketa  pertanahan  yang  bersifat
            perdata  dan pidana  diselesaikan  melalui peradilan umum,
            dan  sengketa  terkait putusan pejabat  diselesaikan  melalui
            peradilan Tata Usaha Negara. Di luar itu, para pihak didorong
            untuk menyelesaikan di luar pengadilan. Bagaimana dengan

            konflik/sengketa pertanahan yang bersifat masif, melibatkan
            berbagai  sektor,  berskala/berdampak  luas,  dan  kadang-
            kadang bersinggungan dengan masalah HAM?
                Dalam RUUP  diperkenalkan lembaga  penyelesaian

            sengketa  berupa pengadilan pertanahan yang  secara  implisit
            dimaksudkan untuk menangani sengketa pertanahan yang kini
            menjadi kompetensi pengadilan negeri. Konsep ini tentu masih
            harus  dikaji  secara matang. Lalu, bagaimana  penyelesaian
            konflik/sengketa  pertanahan  masif  seperti  kasus  Mesuji,
            Sritanjung, Sungai Sodong, Sape, dan sebagainya yang tergolong
            extraordinary itu? Lembaga/badan mana  yang bertugas  dan
            berwenang menyelesaikan? RUUP belum memberikan jalan
            keluar. Dalam rangka mencapai keadilan dalam masa transisi

            (transitional justice) perlu  dipertimbangkan pembentukan
            suatu  lembaga  independen  untuk  penyelesaian  konflik/
            sengketa agraria seperti ini. Lembaga itu bertugas mendaftar,
            memverifikasi, dan memberkas kasus yang diajukan masyarakat
            secara kolektif; memfasilitasi  penyelesaian  secara  win-win;
            dan  menyampaikan rekomendasi penyelesaian  yang  akan
            diputuskan suatu pengadilan (khusus) pertanahan (ad hoc).

                Kealpaan mengatur ini sama dengan memelihara api dalam
            sekam. Konflik/sengketa yang tak terselesaikan suatu saat dapat
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28