Page 27 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 27

14    Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA


            lex generalis.  Yang  cukup  menarik  adalah  bahwa  dalam
            setiap  diskusi  rancangan  UU  tersebut, wacana  yang  selalu
            mengemuka adalah: dengan terbitnya UU yang akan datang
            bagaimana kedudukan UUPA, masih  dipertahankan  atau
            dicabut berlakunya ?  Perlu  dipahami bahwa  sesungguhnya
            hal itu bukan pertanyaan melainkan permasalahan yang perlu
            dipikirkan jalan keluarnya, justru karena kedudukan UUPA
            yang unik: sebagian ketentuannya dimaksudkan sebagai lex
            generalis  walaupun  belum  tuntas,  tetapi  mayoritas materi

            muatannya bersifat lex specialis.

            Dilema yang berlanjut
                Terbitnya berbagai RUU  tentang Pertanahan  dan

            berbagai  peraturan  pelaksanaan UUPA itu  menimbulkan
            kekhawatiran  terkait  “nasib” UUPA. Sejumlah  pihak
            khawatir jika UUPA  tidak  dipertahankan maka  semakin
            terbuka kemungkinan  terjadinya  penyimpangan  dari  UUPA
            dalam berbagai  kebijakan/peraturan  perundang-undangan
            pertanahan.  Kekhawatiran itu  diredam melalui komitmen
            yang dicapai antara BPN RI dengan Komisi II DPR RI, dalam

            suatu Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) tanggal 29 Juni
            2007.  Disepakati bahwa  UUPA  tidak  dirubah  tetapi  cukup
            disiapkan RUU  tentang Pertanahan.  Apakah  dilema ini
            dapat diatasi dengan  komitmen tersebut? Tampaknya tidak
            demikian halnya. Pertanyaanya  adalah  pertama, bagaimana
            daya ikat komitmen  politis ini,  apakah berlaku  selamanya
            atau  hanya  untuk  kurun waktu  tertentu?  Apakah dengan
            tetap diberlakukannya UUPA dapat dijamin bahwa kebijakan
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32