Page 60 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 60
permainan bola) atau menggunakan peralatan dengan tidak aman (misalnya,
mengayunkan bat/tongkat pemukul di dekat orang lain).
• Permainan sasaran manusia (dodgeball) dan/atau latihan yang memungkinkan
perilaku agresif terhadap peserta didik lain diizinkan.
• Tidak ada inspeksi keselamatan fasilitas secara teratur. Peralatan berbahaya,
rusak, atau usang digunakan.
• Lingkungan PJOK lebih mendukung peserta didik berketerampilan tinggi
daripada peserta didik yang perkembangan keterampilannya kurang (misalnya,
poster yang dipajang sebagian besar adalah atlet pria profesional dari cabang
olahraga utama).
• Guru secara tidak sengaja mempromosikan pengucilan dengan mengizinkan
kapten peserta didik untuk memilih tim atau dengan sewenang-wenang
memisahkan tim berdasarkan jenis kelamin atau tingkat keterampilan (misalnya,
peserta didik yang populer atau sangat terampil dipilih terlebih dahulu).
Kami percaya bahwa hanya sedikit guru yang akan membantah gagasan
menciptakan lingkungan yang memberdayakan peserta didik. Namun, tindakan
melakukannya sulit. Beberapa strategi dapat membantu menjadikan tempat olahraga
sebagai tempat yang menarik peserta didik untuk melakukan aktivitas fisik seumur
hidup sambil membantu mereka menjadi pelajar yang mandiri dan bertanggung jawab.
1. Ubah, tantangan, pilihan. Praktik perubahan, tantangan, dan pilihan (Stiehl,
Morris, dan Sinclair. 2008) dapat digunakan sebagai cara untuk membedakan
pengajaran dan untuk memastikan lapangan adalah tempat di mana semua
peserta didik merasa kompeten, berguna, kuat, optimis, dan berdaya.
bah
kegiatan dapat (dan harus) diubah sehingga pelajar diizinkan untuk berhasil
pada tingkat yang sesuai. Misalnya, peralatan, ruang, atau tugas itu sendiri
T
yang tercantum pada Bab sebelumnya memungkinkan tugas disesuaikan
untuk menantang semua siswa dengan lebih tepat. Pilihan memberdayakan
dan secara intrinsik memotivasi peserta didik dengan memberikan mereka
masukan yang memenuhi kebutuhan mereka (Mowling, et al. 2004). Pilihan
dapat ditawarkan dalam segala hal, dari jenis peralatan yang digunakan
hingga seberapa jauh jarak teman.
2. Dukung peserta didik menjadi baik. Penguatan positif dan pujian perlu
mendominasi interaksi dengan peserta didik. Pernyataan halus yang
mengganggu seperti“Saya menunggu Anda untuk diam” dan “Kapan sekarang
saja“ lebih sering terdengar daripada “Saya suka cara Anda masuk dan
memulai pemanasan” atau “Terima kasih telah mendengarkan; itu membuat
pekerjaan saya lebih mudah. ”
3. Orang tidak untuk disakiti. Peserta didik harus aman secara psikologis
P Men
k pr
Buku Panduan Guru
54 Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V