Page 58 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 58
mereka tetap berhubungan dengan materi pelajaran dengan tingkat keberhasilan
yang tinggi selama mungkin. Komponen ini telah dibandingkan dengan sistem dan
mirip dengan mesin yang beroperasi dengan lancar, keduanya harus ada agar ruang
kelas dapat beroperasi (Tousignant dan Siedentop. 1983). Terlepas dari istilah yang
digunakan, baik struktur instruksional dan manajerial harus ada untuk membangun
lingkungan yang berpotensi untuk belajar. Satu tanpa yang lain tidaklah cukup. Anda
dapat mengelola tanpa mengajar, tetapi Anda tidak dapat mengajar tanpa mengelola.
Sebuah komponen dapat didefinisikan sebagai pola praktik biasa yang digunakan
untuk menyelesaikan fungsi kelas. Hal ini menunjukkan banyaknya aspek lingkungan
belajar yang perlu dikembangkan dan dipelihara, jelas bahwa ini adalah tugas yang
rumit, tetapi bukan sihir. Komponen manajemen mengacu pada aktivitas non-materi
pelajaran yang diperlukan agar kelas dapat berjalan dengan lancar dan efisien selama
suatu periode waktu.
Komponen instruksional mengacu pada kegiatan pokok bahasan yang dirancang
untuk melihat bahwa peserta didik mempelajari apa yang diinginkan dengan
berpartisipasi dalam PJOK. Kedua komponen tersebut perlu dikembangkan saat
membangun lingkungan belajar. Terlalu sering, guru PJOK menetapkan aspek
manajerial tetapi lalai untuk fokus pada aspek atau komponen instruksional (Mowling,
et al. 2004).
A. Memilih Praktik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang Sesuai dan
Tepat Komponen: Lingkungan Belajar dan Strategi Instruksional Praktik yang
Tepat
• Guru PJOK secara sistematis merencsiswaan, mengembangkan, dan memelihara
lingkungan pembelajaran yang positif yang difokuskan pada memaksimalkan
pembelajaran dan partisipasi dalam suasana penghormatan dan dukungan dari
guru lain dan teman sebaya siswa.
• Lingkungan mendukung semua siswa dan mendorong perkembangan konsep
diri yang positif. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencoba, gagal, dan
mencoba lagi, bebas dari kritik atau pelecehan dari guru atau peserta didik lain.
• Program dirancang untuk membimbing peserta didik mengambil tanggung
jawab atas perilaku dan pembelajaran mereka sendiri. Penekanannya adalah
pada insentif intrinsik, bukan ekstrinsik.
• Praktik manajemen kelas yang adil dan konsisten mendorong tanggung jawab
peserta didik untuk berperilaku positif. Peserta didik sering dilibatkan dalam
proses mengembangkan aturan/perjanjian kelas.
• Penindasan dan komentar serta perilaku peserta didik yang tidak pantas
ditangani dengan segera dan tegas.
• Guru PJOK berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman bagi peserta didik (misalnya pertimbangan dan rencana
keselamatan adalah bagian dari setiap rencana pelajaran harian). Rutinitas dan
aturan dikembangkan dengan mengutamakan keselamatan.
Buku Panduan Guru
52 Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V