Page 61 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 61
yang menunjukkan dan merendahkan (misalnya, lempar bola dan sejenisnya)
hingga panggilan nama dan intimidasi.
4. Jangan pernah menggunakan sarkasme. Sebagai orang dewasa kita sudah
P mengartikann secar
tidak memiliki tempat dalam PJOK.
5. Tidak ada pertanyaan bodoh. Sebagai teman kami mengatakannya, “Tidak apa-
apa untuk tidak tahu, tetapi tidak baik untuk terus tidak mengetahui” (Stiehl.
2011). Implikasinya adalah kita perlu menjadikan lapangan sebagai tempat di
mana peserta didik bebas bertanya.
6. PJOK untuk semua orang. Olahraga adalah untuk mereka yang memilih untuk
berpartisipasi di dalamnya. Mereka biasanya didominasi oleh peserta didik
yang sangat terampil dan terkadang agresif. PJOK adalah kegiatan pendidikan
yang dirancang untuk setiap siswa dari setiap tingkat keterampilan. Ini berarti
berbagai bentuk peralatan, berbagai jenis permainan pada saat yang sama,
dan variasi intratugas diperlukan.
7. Jalani pembicaraan Anda. Kami memilih menjadi guru. Kami adalah peran
model.
8. Menghias. Bagi banyak orang, tempat olahraga adalah tempat yang menakutkan.
Membuat tempat olahraga menjadi yang menarik untuk dikunjungi — hiasi
dinding, cat dengan warna-warna ceria, jaga kebersihan ruang olahraga,
pastikan lampunya terang, dan gunakan musik jika memungkinkan (ini juga
merupakan sinyal stop/start yang bagus). Untuk menjadikan tempat olahraga
lebih seperti ruang kelas sekolah dasar lainnya, tambahkan poster, gambar,
karya peserta didik, dan papan buletin. Jika ini menggambarkan peserta didik
dari berbagai ras, jenis kelamin, latar belakang etnis, dan disabilitas yang
bah
P
laki-laki saja, hanya yang mampu, hanya satu ras, atau hanya yang pas yang
ditampilkan, maka hal ini secara halus memperkuat bahwa aktivitas fisik
hanya untuk kelompok orang tertentu.
Adalah bijaksana untuk memeriksa diri sendiri mengenai praktik-praktik ini setiap KETERAMPILAN MENGAJAR AKTIF
minggu untuk memastikan guru tidak tergelincir ke dalam pola yang tidak produktif
saat membangun lingkungan belajar, fokusnya adalah mengembangkan perilaku yang
dapat diterima dan menciptakan suasana yang sesuai untuk kelas PJOK. Seperti di
kelas mana pun, beberapa tindakan mungkin diperlukan untuk menjaga lingkungan
belajar. Namun, lingkungan yang mapan, konsisten, dan positif di tempat olahraga
dan tugas-tugas yang sesuai sangat membantu peserta didik mengetahui dengan
tepat apa yang diharapkan dari mereka dan merangsang antusiasme untuk belajar.
Sisa dari bab ini membahas cara guru yang telah berhasil mengembangkan komponen
manajerial dan instruksional untuk membangun lingkungan belajar yang produktif.
Ingat, lingkungan belajar tidak bisa dipertahankan jika belum dibangun.
Keterampilan Mengajar Aktif 55