Page 133 - MODUL ALGORTIMA DAN PEMROGRAMAN
P. 133
Selanjutnya, setelah memanggil file header barulah kita dapat menggunakan fugnsi di
dalamnya. Adapun sintaksis penggunaan fungsi built-in adalah sebagai berikut:
nama_fungsi_built-in(argumen);
Keterangan:
• nama_fungsi_built-in”: diisi dengan nama fungsi yang akan digunakan dimana file header
fungsi tersebut sebelumnya telah dipanggil melalui perintah include.
• “{ }”: diisi dengan argument jika fungsi memiliki parameter.
• “argument”: merupakan nilai yang akan dikirimkan ke fungsi yang dipanggil. Jika
argument lebih dari satu maka dipisahkan dengan koma.
D. User Defined Function
User defined function adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan fungsi yang
dideklarasikan dan didefenisikan sendiri. Karena fungsi ini dapat dibentuk sendiri, maka nama,
parameter, dan tipe nilai balik fungsi tersebut dapat kita tentukan sendiri sesuai kebutuhan kita.
Sebelum membahas mengenai jenis-jenis user-defined function ini, perlu diketahui terlebih
dahulu mengenai sintaksis umum fungsi dalam C++. Terdapat 2 versi penggunaan user-defined
function dalam C++, yaitu:
1. Sintaksis umum fungsi C++ dengan prototype fungsi
Berikut sintaksis umum fungsi C++ dengan prototype fungsi:
#include <iostream>
using namespace std; Deklarasi/prototipe fungsi
Agar compiler memahami
int fungsiku(); nama fungsi, argument
Fungsi main() atau dan tipe kembalian
biasa disebut fungsi
utama int main(){
…
int x = fungsiku(); Pemanggilan fungsi
Nilai balik hasil …
}
pemrosesan fungsi Perintah pemanggilan
dikembalikan kepada fungsi. Kontrol beralih ke
perintah pemanggil int fungsiku(); fungsi yang dipanggil
fungsi …
return x;
} Pendefenisian fungsi
Menerima kontrol dan
data setelah dipanggil
110