Page 136 - MODUL ALGORTIMA DAN PEMROGRAMAN
P. 136
a. Sintaksis pendeklarasian dan pendefenisian
Adapun sintaksis pendeklarasian dan pendefenisian fungsi berparameter tanpa nilai balik
adalah sebagai berikut:
void nama_fungsi(parameter){
//Perintah yang akan diproses
}
Keterangan:
• “void”: merupakan keyword penanda bahwa fungsi tidak mengembalikan nilai kepada
perintah pemanggilnya.
• “nama_fungsi”: diisi dengan nama fungsi yang diinginkan. Nama fungsi harus mengikuti
syarat pemberian nama identifier dan sebaiknya merepresentasikan maksud atau tujuan
dari fungsi itu sendiri.
• “parameter”: diisi dengan parameter yang dibutuhkan oleh fungsi tersebut. Parameter
berupa pendeklarasian suatu variabel dengan tipe data tertentu sesuai dengan nilai yang
akan diterimanya dari argument perintah pemanggil fungsi. Jika parameter lebih dari satu
maka setiap parameter dipisahkan dengan koma.
• “{ }”: blok ini diisi denga nisi perintah yang akan dieksekusi pada fungsi tersebut dan
diakhiri dengan perintah return nilai_balik;.
b. Sintaksis pemanggilan fungsi berparameter tanpa nilai balik
Adapun sintaksis pemanggilan fungsi berparameter dengan nilai balik adalah sebagai
berikut:
nama_fungsi(argumen);
Keterangan:
• “nama_fungsi”: diisi dengan nama fungsi yang akan dipanggil. Pastikan bahwa fungsi
yang dipanggil telah dideklarasikan dan didefenisikan sebelumnya.
• “argumen”: diisi dengan nilai argument yang akan dikirimkan ke fungsi, yang selanjutnya
diterima oleh parameter fungsi yang bersangkutan. Banyaknya argument menyesuaikan
dengan parameter pada fungsi yang dipanggil. Jika lebih dari satu, maka pisahkan dengan
koma.
Karena fungsi yang dipanggil tidak mengembalikan nilai, maka kita tidak perlu
menyiapkan variabel penampung nilai balik pada pemanggilan fungsi tersebut.
113