Page 132 - Sejarah Daerah Lampung
P. 132
113
dah dari Banten. Bahkan banyak ladang · orang Banten di Larnpung
yang mereka usahakan, sedangkan mereka menetap di Banten. Di sam-
ping itu hubungan darah dan kekeluargaan seperti yang telah diuraikan
di atas maka hubungan tersebut merupakan suatu hubungan yang be-
sar lebih-lebih kelak setelah Belanda menguasai daerah Lampung. Ba-
nyak sekali pejuang Banten yang pindah ke Lampung dantidak setuju
dengan kekuasaan Belanda. Dalam perselisihan antara Sultan Ageng
Tirtayasa dengan Sultan Haji, penduduk Lampung memihak Sultan
Ageng Tirtayasa. Tetapi hal ini merupakan suatu kesulitan kareila ter-
nyata Sultan Ageng Tirtayasa dapat dikalahkan oleh Belanda. Lam-
pung langsung menjadi wilayah kekuasaan Belailda. Sebenamya ke-
kuasaan Belanda sudah ada benih-beninhnya sejak abad ke-17, · ketika
daerah Tulangbawang telah mulai mengadakan. hubungan dengan Be-
landa. Daerah ini merupakan daerah persaingan antara Palembang de-
ngan Banten, sehingga Belanda mengetahui bahwa daerah ini merupa-
kan .suatu mata rantai yang lemah di da.erah Lampung. Kenyataan ini
nantinya juga terbukfr bahwa kekuasaan :8elanda dikokohkan mulai
dari daerah mata rantai yang lemah ini barulah menjalar ke tempat-
tempat lainnya secara berangsur.
Dmgan adanya hubungan yang lancar dengan dunia luar maka ·
daerah Lampung termasuk daerah yang mengalami penderitaan seba-
gai akibat hubungan ini. Kekuasaan Belanda mulai ditanamkan. Di
samping . itu pula pengaruh yang baik tentU saja ada terhadap pen-
duduk. Perdagangan yang tancar menyebabkan mudahnya memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kemakmuran memang terdapat padA sebagian
kecil penduduk yang mempunyai keblDl lada · dan kopi yang luas. Ten-
tu· saja setiap pengaruh · timbul jeias ada, baik pengaruh itu bersifat
pos~ mauplDl bel'Sifat negatip.
. . .